Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot Biksu, Cara Kuil Buddha Berusia 400 Tahun di Jepang Gaet Kaum Muda

Kompas.com - 20/08/2019, 11:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

Goto berharap, robot Mindar tersebut dapat menjangkau generasi muda dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh para biksu Buddha konvensional.

"Kaum muda mungkin berpikir jika sebuah kuil hanya tempat untuk menggelar pemakaman atau pernikahan," ujarnya.

"Dan mungkin sulit bagi mereka berhubungan dengan biksu seperti saya. Tetapi mudah-mudahan robot dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk menjembatani kesenjangan itu."

"Kami ingin orang-orang melihat robot dan berpikir tentang esensi agama Buddha," tutur Goto.

Meski banyak pihak yang memandang robot tersebut hanyalah cara untuk menarik uang dari para wisatawan, Goto bersikeras bahwa langkah ini diambil untuk menyebarkan kembali ajaran Buddha.

Baca juga: Patung Robot Toilet Trump Siap Sambut Presiden AS Saat Kembali Kunjungi Inggris

"Robot ini mengajarkan kita cara mengatasi rasa sakit. Robot itu ada untuk menyelamatkan siapa saja yang mencari bantuan dalam ajaran Buddha," kata Goto.

"Tujuan dari ajaran Buddha adalah untuk meringankan penderitaan. Masyarakat modern membawa masalah-masalah lain, tetapi tujuannya tidak pernah benar-benar berubah selama lebih dari 2.000 tahun," lanjut dia.

Namun di saat ada pengunjung yang merasakan bahwa robot itu telah memberikan kenyamanan melalui doa yang dibacakannya, sejumlah pihak tetap melihatnya sebagai sesuatu yang "palsu".

Kuil Kodaiji juga menuai kritik karena dianggap merusak kesucian agama.

"Kebanyakan yang mengkritik adalah orang Barat, mereka bahkan membandingkannya dengan monster Frankenstein," kata Goto.

Baca juga: Ini Industri yang Paling Rawan Diambil Alih Oleh Robot

Goto pun kembali menegaskan bahwa robot tersebut tidak dimaksudkan untuk menistakan ajaran agama Buddha.

"Jelas sebuah mesin tidak memiliki jiwa. Tapi keyakinan Buddha bukan tentang percaya pada Tuhan. Ini tentang mengikuti jalan Buddha."

"Jadi sebenarnya tidak masalah apakah itu diwakili oleh mesin, potongan besi, atau pohon," ujar Goto.

Pihak kuil mengatakan bahwa dewa pengampunan mampu mengubah dirinya sesuka hati dan robot itu hanyalah inkarnasi terbarunya.

"Kecerdasan buatan telah berkembang sedemikian rupa sehingga kami pikir logis bagi Buddha untuk berubah menjadi robot," kata Goto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com