DAMASKUS, KOMPAS.com - Sebanyak tiga warga sipil diberitakan tewas setelah konvoi militer Turki mendapat serangan udara dari pasukan pemerintah Suriah di wilayah utara.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Turki, serangan yang terjadi di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak itu juga melukai 12 orang lainnya.
Idlib yang berpopulasi sekitar tiga juta jiwa itu merupakan benteng terakhir dari kelompok yang menentang kepemimpinan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga: Diminta Trump, Inggris Kirim Pasukan ke Suriah
Kawasan itu seharusnya adalah kawasan yang dilindungi berdasarkan kesepakatan zona penyangga yang ditandatangani oleh Turki dan Rusia pada tahun lalu.
Namun seperti dilansir AFP Senin (19/8/2019), pasukan rezim Assad yang dibantu angkatan udara Kremlin mengintensifkan pengeboman sejak April ini.
Organisasi Pengamat HAM Suriah menuturkan, jet tempur Suriah dan Rusia melakukan serangan untuk mencegah konvoi pasukan Ankara memasuki wilayah Idlib.
Dalam pernyataan resminya, kementerian pertahanan menyatakan Rusia terus mengulangi pelanggaran atas kesepakatan meski sudah mengirimkan peringatan.
Sementara sumber dari Kementerian Luar Negeri Suriah menanggapi dengan mengatakan bahwa Turki sengaja memberangkatkan konvoi militer untuk mendukung pemberontak.
"Kendaraan Turki dipenuhi dengan amunisi dan menuju ke Khan Sheikhoun. Ini menunjukkan sekali lagi mereka menyediakan dukungan bagi teroris," kecam si sumber.
Diberitakan BBC, Turki memang mendukung pemberontak. Namun tidak semua. Adapun konvoi yang diberangkatkan mencakup 50 kendaraan lapis baja, lima di antaranya tank.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.