Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Tawarkan Suaka bagi Peserta Demo Hong Kong, China Marah

Kompas.com - 19/08/2019, 20:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China menyuarakan kemarahan mereka setelah Taiwan menawarkan suaka kepada orang-orang yang diduga merupakan peserta demo Hong Kong.

Presiden Tsai Ing-wen menyuarakan dukungan Juli lalu dengan memberi suaka bagi para pendemo di tengah krisis yang telah memasuki pekan ke-12 ini.

Juru bicara Kantor Hubungan Taiwan kabinet China Ma Xiaoguang memperingatkan pemerintahan Tsai untuk berhenti "mencampuri" urusan internal Hong Kong atau menampung kriminal.

Baca juga: 12 Minggu Demo Hong Kong, 180 Polisi Terluka, Keluarga dan Kerabat Jadi Sasaran Intimidasi

Menurut Ma, Taipei tak hanya mengabaikan fakta dan membalik kebenarannya, namun juga memberikan perlindungan bagi sosok-sosok yang dianggap sebagai pengacau.

"Tak hanya itu. Taiwan juga membakar semangat mereka (para pendemo) untuk semakin menghancurkan Hong Kong," kecam Ma sebagaimana dikutip AFP Senin (19/8/2019).

Bulan lalu, puluhan aktivis pusat finansial dunia itu kabur setelah masuk ke gedung parlemen, dengan Taiwan mneyatakan bakal memberikan bantuan.

Ma menuturkan, dengan keputusan pemerintah Presiden Tsai untuk memberikan suaka bagi peserta demo Hong Kong, dia menuduh Taiwan sudah menjadi "surga para kriminal".

"Jika demikian, bagaimana keselamatan dan kesejahteraan rakyat mereka nantinya?" tanya Ma. China masih menganggap pulau itu sebagai wilayah yang harus disatukan.

Demonstrasi itu terjadi sejak awal Juni ketika oposisi menentang UU Ekstradisi yang mengizinkan terduga kriminal untuk dikirim ke China daratan.

Kritik yang berembus menyatakan bahwa mereka khawatir kemerdekaan Hong Kong bakal terenggut, dengan aturan itu bisa dipakai untuk membungkam lawan politik.

Meski pemerintah setempat sudah mengumumkan penangguhan peraturan tersebut, publik mendesak supaya mereka memutuskan menarik sepenuhnya UU Ekstradisi.

Tuntutan mereka kemudian menjadi lebih luas dengan seruan penyelidikan independen akan kebrutalan polisi dan amnesti bagi peserta unjuk rasa yang ditahan.

Hong Kong adalah bagian dari China. Namun, mereka menganut "satu negara, dua sistem" yang menjamin otonomi serta hak yang tidak didapatkan di daratan utama.

Adapun bagi Taiwan, mereka memang tidak mengenal konsep legal suaka. Namun bisa mengizinkan seseorang untuk tinggal menggunakan visa jangka panjang.

Hubungan China dan Taiwan memburuk sejak Presiden Tsai berkuasa pada 2016, dan menolak ide Beijing yang mengakui wilayah mereka sebagai bagian dari Negeri "Panda".

Baca juga: Ketegangan Antara Massa Pro-Hong Kong dan Pro-China Terus Meningkat di Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com