BEIJING, KOMPAS.com - China menyuarakan kemarahan mereka setelah Taiwan menawarkan suaka kepada orang-orang yang diduga merupakan peserta demo Hong Kong.
Presiden Tsai Ing-wen menyuarakan dukungan Juli lalu dengan memberi suaka bagi para pendemo di tengah krisis yang telah memasuki pekan ke-12 ini.
Juru bicara Kantor Hubungan Taiwan kabinet China Ma Xiaoguang memperingatkan pemerintahan Tsai untuk berhenti "mencampuri" urusan internal Hong Kong atau menampung kriminal.
Baca juga: 12 Minggu Demo Hong Kong, 180 Polisi Terluka, Keluarga dan Kerabat Jadi Sasaran Intimidasi
Menurut Ma, Taipei tak hanya mengabaikan fakta dan membalik kebenarannya, namun juga memberikan perlindungan bagi sosok-sosok yang dianggap sebagai pengacau.
"Tak hanya itu. Taiwan juga membakar semangat mereka (para pendemo) untuk semakin menghancurkan Hong Kong," kecam Ma sebagaimana dikutip AFP Senin (19/8/2019).
Bulan lalu, puluhan aktivis pusat finansial dunia itu kabur setelah masuk ke gedung parlemen, dengan Taiwan mneyatakan bakal memberikan bantuan.
Ma menuturkan, dengan keputusan pemerintah Presiden Tsai untuk memberikan suaka bagi peserta demo Hong Kong, dia menuduh Taiwan sudah menjadi "surga para kriminal".
"Jika demikian, bagaimana keselamatan dan kesejahteraan rakyat mereka nantinya?" tanya Ma. China masih menganggap pulau itu sebagai wilayah yang harus disatukan.
Demonstrasi itu terjadi sejak awal Juni ketika oposisi menentang UU Ekstradisi yang mengizinkan terduga kriminal untuk dikirim ke China daratan.
Kritik yang berembus menyatakan bahwa mereka khawatir kemerdekaan Hong Kong bakal terenggut, dengan aturan itu bisa dipakai untuk membungkam lawan politik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.