Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibebaskan Gibraltar, Kapal Tanker Iran Berlayar ke Yunani

Kompas.com - 19/08/2019, 19:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters,AFP

GIBRALTAR, KOMPAS.com - Kapal tanker minyak milik Iran yang telah dibebaskan otoritas Gibraltar dilaporkan tengah berlayar melalui Laut Tengah dan menuju Yunani.

Kapal tanker tersebut, yang berganti nama dari Grace 1 menjadi Adrian Darya 1, telah meninggalkan pelabuhan Gibraltar pada Minggu (18/8/2019) sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Menurut data pelacakan kapal yang dirilis Refinitiv, pada Senin (19/8/2019), kapal tanker Iran tersebut sedang menuju ke kota pelabuhan Kalamata di Yunani dan diperkirakan akan tiba pada hari Minggu (25/8/2019) mendatang.

Otoritas Yunani belum memberi tanggapan terkait kabar tujuan kapal tanker Iran tersebut.

Baca juga: Kapal Tanker Iran yang Ditahan Inggris Tinggalkan Pelabuhan Gibraltar

Kapal tanker Grace 1 sempat ditahan oleh Marinir Kerajaan Inggris dengan dibantu otoritas Gibraltar pada 4 Juli lalu, setelah diduga hendak mengirim minyak ke Suriah, yang berarti melanggar sanksi Uni Eropa.

Penahanan kapal tanker itu telah memicu terjadinya perselisihan antara Teheran dengan London, dan berakibat ditahannya sebuah kapal tanker berbendera Inggris, Stena Impero.

Otoritas Gibraltar mencabut perintah penahanan kapal tanker itu pada Kamis (15/8/2019) pekan lalu, setelah mendapat jaminan dari Iran bahwa kapal tersebut tidak akan menuju ke negara mana pun yang akan melanggar sanksi Uni Eropa.

Namun sehari setelah keputusan pembebasan kapal tanker tersebut, Departemen Kehakiman AS mengajukan permintaan agar kapal tanker Iran itu tetap ditahan.

Baca juga: Gibraltar Tolak Perintah AS Tahan Kapal Tanker Super Iran

Washington bersikeras kapal tanker itu harus ditahan dengan menuduhnya telah terlibat dan mendukung pengiriman ilegal ke Suriah oleh Garda Revolusi Iran, yang telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Washington.

Akan tetapi pemerintah Gibraltar menyatakan tidak akan menuruti permintaan itu, dengan alasan tidak dapat meminta perintah pengadilan untuk menahan kapal tanker itu karena sanksi AS terhadap Iran tidak berlaku di Uni Eropa.

Namun Teheran membantah telah membuat perjanjian terkait tujuan kapal tanker demi mengamankan pembebasan kapal itu.

"Iran tidak memberikan jaminan atas Grace 1 yang tidak pergi ke Suriah untuk menjamin pembebasannya," tulis pernyataan di situs media pemerintah, yang mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

Baca juga: Otoritas Gibraltar Putuskan Segera Membebaskan Kapal Tanker Iran

Sementara untuk nasib kapal tanker Stena Impero yang ditahan Garda Revolusi Iran pada 19 Juli lalu dalam langkah tit-for-tat oleh Teheran, disebut belum akan dibebaskan sebelum krisis dengan Inggris berakhir.

Disampaikan seorang anggota senior parlemen Iran, krisis dalam hubungan antara Iran dengan Inggris tidak akan berakhir sampai kapal tanker Adrian Darya 1 sampai dengan selamat di tempat tujuannya.

"Sampai kapal tanker minyak Iran tiba di tujuannya, Inggris harus membantu mengakhiri krisis," kata Heshmatollah Falahatpisheh, anggota komite keamanan nasional dan urusan luar negeri parlemen Iran, seperti dikutip kantor berita ISNA.

"Ini berarti bahwa krisis dengan Inggris belum berakhir. Inggris memiliki tanggung jawab utama untuk mengakhiri krisis kapal tanker minyak," lanjut Falahatpisheh.

Mousavi mengatakan bahwa Teheran masih menanti keputusan pengadilan tentang dugaan pelanggaran maritim yang dilakukan kapal tanker Stena Impero dan berharap prosedur itu dapat segera selesai.

Baca juga: Iran Klaim Sita Kapal Tanker Asing yang Coba Selundupkan Minyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com