Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Antara Massa Pro-Hong Kong dan Pro-China Terus Meningkat di Australia

Kompas.com - 17/08/2019, 17:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Ketegangan antara masa pro-China dengan pro-demokrasi Hong Kong semakin meningkat di Australia.

Ratusan pengunjuk rasa pro-Beijing menggelar aksi di Sydney, pada Sabtu (17/8/2019), dengan berbaris melintasi kota sambil meneriakkan "Satu China".

Para demonstran juga turut mengibarkan bendera China, dan membawa plakat bertuliskan pesan untuk mengakhiri aksi kerusuhan dan kekerasan di Hong Kong.

"Ada banyak aksi kekerasan dan demo keras di Hong Kong. Dan orang-orang Hong Kong menderita karenanya. Kami ingin menyuarakan seruan kami untuk perdamaian dan ketertiban di Hong Kong," kata Zhao, koordinator aksi dan pengacara yang berbasis di Sydney, kepada AFP.

Baca juga: Mahasiswa China Bentrok dengan Massa Pro Hong Kong di Universitas Queensland Australia

Namun di antara massa demonstran pro-Beijing tersebut ada satu orang pendukung pro-demokrasi Hong Kong yang kemudian harus dikawal polisi setelah sempat dikepung massa demonstran yang marah.

Dengan Hong Kong yang masih terjebak dalam krisis oleh aksi protes massa pro-demokrasi selama lebih dari dua bulan, beberapa unjuk rasa sebagai bentuk dukungan telah digelar mahasiswa Hong Kong di kampus-kampus Australia.

Hal itu telah memancing amarah beberapa mahasiswa China daratan dan akhirnya menimbulkan konfrontasi dan perkelahian antara mahasiswa di kampus.

Baca juga: Dukung Polisi Hong Kong, Pemeran Mulan Ini Hendak Diboikot

Aksi mahasiswa pro-Beijing itu telah mendapat pujian dari konsulat China di Brisbane, yang menyebutnya sebagai aksi "patriotisme spontan" oleh mahasiswa China.

Tanggapan pihak konsulat itu telah mendapar teguran keras dari pemerintah Canberra, yang memperingatkan kepada para diplomat untuk tidak merusak hal-hak dasar atau mendorong perilaku yang dapat mengganggu dan berpotensi menimbulkan kekerasan.

Pada Jumat (16/8/2019), massa mahasiswa pro-demokrasi Hong Kong bergerak dari kampus dan turun ke jalan-jalan dan menarik jumlah massa yang lebih besar, dengan hingga ratusan orang mendukung gerakan demokrasi Hong Kong di kota-kota besar di Australia.

Polisi harus membubarkan konfrontasi yang memanas di Melbourne dan Sydney setelah aktivis pro-China datang dan berhadap-hadapan dengan massa pro-Hong Kong.

Baca juga: Situasi Hong Kong Memanas, Konser Boyband GOT7 Dibatalkan

"Kami menyadari bahwa akan ada pendapat yang berbeda," kata pemimpin aksi pro-demokrasi Hong Kong, Dennis Chui, kepada AFP, setelah sejumlah aktivis pro-China berhadapan dengan demonstran, pada Jumat (16/8/2019).

"(Tetapi) kebebasan dan demokrasi adalah nilai-nilai inti di Australia dan kami harus menghormati hal ini," tambahnnya.

Aksi pro-Hong Kong direncanakan untuk kembali digelar di Sydney, pada Minggu (18/8/2019).

Sebelumnya, bentrokan antara massa pro-China dan pro-Hong Kong juga terjadi di Universitas Queensland, pada Juli lalu.

Bentrokan terjadi sekitar pukul 13.00 yang bermula dari sekelompok mahasiswa pendukung China yang mendatangi massa pengunjuk rasa pro-demokrasi di sebuah kedai kopi.

Baca juga: Spiderman Perancis Alain Robert Kibarkan Pesan Perdamaian di Gedung Bertingkat Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com