Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara "Rice Cooker", Stasiun Kereta Bawah Tanah di New York Ditutup 2 Jam

Kompas.com - 17/08/2019, 09:07 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Sejumlah paket misterius dilaporkan ditemukan di stasiun kereta bawah tanah di New York, Jumat (16/8/2019) pagi, memicu dilakukannya penutupan selama dua jam.

Dilansir AFP, kepolisian New York waspada setelah menerima laporan warga tentang temuan paket misterius yang ditinggalkan di stasiun kereta bawah tanah Fulton Street, Manhattan, dekat bekas World Trade Center, pada pukul 07.00 waktu setempat.

Dua buah paket yang tampak seperti alat penanak nasi atau "rice cooker" itu ditemukan di dua lokasi yang terpisah di stasiun, memicu kecurigaan warga sehingga melaporkannya ke polisi.

Stasiun kereta bawah tanah itu pun segera ditutup, dengan para calon pengunjung dievakuasi dan layanan di dua jalur kereta bawah tanah ditangguhkan.

Baca juga: Seorang Wanita Mengamuk dan Gigit Penumpang di Kereta Bawah Tanah

Kereta di jalur lain juga diperintahkan tidak berhenti di stasiun tersebut dan langsung menuju stasiun berikutnya.

Namun setelah pemeriksaan terhadap paket misterius itu selama dua jam, polisi mengumumkan bahwa paket itu tidak berbahaya dan hanya merupakan rice cooker biasa.

Polisi juga melaporkan menemukan paket ketiga yang serupa di 16th Street di distrik Chelsea, yang berada di utara.

"Paket itu juga ternyata hanya rice cooker biasa," kata John Miller, wakil komisaris untuk intelijen dan kontraterorisme Departemen Kepolisian New York.

Baca juga: Dua Kambing Hambat Perjalanan Kereta Bawah Tanah New York

Polisi lantas memeriksa rekaman kamera pengawas dan menemukan bahwa dua paket penanak nasi yang ditemukan di stasiun diletakkan oleh orang yang sama.

"Seorang pria terekam kamera saat membawa dua penanak nasi itu ke dalam stasiun menggunakan kereta belanja. Pihak berwenang masih mencari pria itu," kata Miller.

Polisi mencari pria tersebut untuk mengetahui motif sebenarnya dari tindakannya meninggalkan dua rice cooker itu di stasiun kereta bawah tanah.

Polisi tidak dapat memastikan apakah paket penanak nasi ketiga yang ditemukan di lokasi lain memiliki keterkaitan dengan temuan dua paket di stasiun. Namun ketiga penanak nasi yang ditemukan memiliki model yang sama.

Baca juga: Uji Coba Sinyal, Dua Kereta Bawah Tanah di Hong Kong Malah Tabrakan

Kewaspadaan warga masyarakat akan temuan paket maupun benda-benda mencurigakan telah meningkat setelah adanya sejumlah aksi serangan yang terjadi di AS selama beberapa tahun terakhir.

Pada September 2016, di Chelsea, sebuah bom penanak nasi bertekanan rakitan meledak dan melukai 31 orang, memicu kepanikan di kota yang belum lupa akan serangan 9/11 yang menghancurkan gedung WTC.

Ahmad Raimi, seorang pria kelahiran Afghanistan yang bersimpati dengan pelaku penyerangan, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas insiden ledakan itu.

Dia mengaku menempatkan beberapa bom rakitan di New Jersey dan Manhattan, tetapi hanya satu yang kemudian dapat meledak.

Sejak serangan yang dilakukan Raimi, ibu kota ekonomi AS itu telah dilanda dua serangan lainnya, yakni pada Oktober 2017, dengan seorang pria Uzbekistan yang menabrak pengendara sepeda motor dan pejalan kaki di jalur sepeda di Manhattan dan menewaskan delapan orang, serta melukai 12 lainnya.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Lorong Kereta Bawah Tanah, Diduga Tewas Berbulan-bulan

Pelaku yang bernama Sayfullo Saipov dijadwalkan untuk menjalani persidangan pada April tahun depan dan terancam hukuman mati.

Serta pada Desember 2017, saat seorng imigran Bangladesh bernama Akayed Ullah meledakkan bom di terowongan kereta bawah tanah di dekat Times Square, menyebabkan tiga orang luka ringan.

Pelaku dinyatakan bersalah atas pelanggaran terkait terorisme dan akan dihukum pada 10 September mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com