Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Kembangkan Peluru Artileri "Pintar" yang Mampu Cari Target Sendiri

Kompas.com - 16/08/2019, 20:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat terus mengembangkan sistem persenjataan canggihnya.

Kabar terbaru, Pentagon disebut telah menciptakan artileri "pintar" yang mampu memilih sendiri sasarannya dan mengenainya dengan sangat akurat.

Dilaporkan The Sun, Departemen Pertahanan AS telah menghabiskan dana hingga puluhan juta dollar AS untuk mengembangkan senjata dengan sistem kecerdasan buatan (AI) itu.

Menurut sumber para petinggi militer AS, amunisi yang dikendalikan AI akan dapat secara otomatis menemukan serta menghancurkan target, seperti tank atau kendaraan lapis baja milik musuh.

Baca juga: AS Sepakat Jual Artileri Senilai Rp 18 Triliun ke Arab Saudi

Sistem Meriam Peluncur Amunisi Efek Area (C-DAEM) itu disebut bakal menggantikan sistem persenjataan yang lawas yang kerap meninggalkan bom yang tidak meledak di medan perang.

Sistem canggih itu dirancang untuk dapat mencari target, bahkan dalam situasi di mana sinyal GPS terganggu dan menyebabkan lokasi musuh tidak diketahui.

Selain itu, sistem C-DAEM disebut mampu mencapai target bergerak, sesuatu yang belum pernah dapat dilakukan menggunakan peluru artileri saat ini.

"Senjata-senjata tersebut akan memiliki jangkauan hingga 60 kilometer dan akan dapat melakukan pencarian di area seluas lebih dari 28 kilometer persegi untuk target sasarannya," tulis laporan New Scientist, dikutip The Sun, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Pentagon Akui Masih Menyelidiki Keberadaan Penampakan UFO

"Sistem itu akan memiliki metode untuk memperlambat laju, seperti parasut atau sayap kecil, yang akan digunakan saat memindai dan mengklasifikasikan objek di bawahnya," tambah laporan tersebut.

Juga dilaporkan bahwa sistem persenjataan mutakhir itu akan siap digunakan dalam medan perang pada 2020 mendatang.

Sementara untuk amunisi yang digunakan bakal jauh berbeda dengan amunisi artileri (DPICM) yang telah diperkenalkan oleh Angkatan Darat AS pada 1980-an.

Baca juga: Pentagon Disebut Berencana Mengganti Pengeluaran Taliban

Amunisi DPICM berwujud selongsong tunggal yang diisi dengan puluhan granat atau bom kecil seukuran bola tenis.

Amunisi tersebut dirancang untuk menyebarkan bom-bom kecil di area yang luas di medan perang, sebagai upaya mencapai target sebanyak mungkin.

Meski bom-bom kecil itu sangat efektif, di lain sisi juga bisa berubah berbahaya bagi warga sipil lama setelah perang usai.

Kini, pihak militer akan menggantikan bom yang ketinggalan zaman itu dengan amunisi artileri yang dilengkapi kemampuan mencari target musun sendiri.

Baca juga: Pentagon Tolak Ungkap Cadangan Hulu Ledak Nuklir AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com