Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Gibraltar Putuskan Segera Membebaskan Kapal Tanker Iran

Kompas.com - 15/08/2019, 22:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

GIBRALTAR, KOMPAS.com - Pemerintah Gibraltar, pada Kamis (15/8/2019), memutuskan untuk segera membebaskan kapal tanker minyak Iran, Grace 1, yang telah ditahan selama enam minggu.

Keputusan untuk membebaskan kapal tanker yang dituduh mengirimkan minyak ke Suriah dan melanggar sanksi Uni Eropa itu diharapkan dapat membuka jalan untuk pertukaran dengan kapal tanker berbendera Inggris yang ditahan pasukan Garda Revolusi Iran.

Kapal tanker Iran Grace 1 telah ditahan Maritim Kerajaan Inggris dengan bantuan otoritas Gibraltar pada 4 Juli lalu, sementara kapal tanker Inggris Stena Impero ditahan pasukan Garda Revolusi Iran, dua pekan berselang.

Baca juga: Iran Klaim Kapal Tanker Miliknya yang Ditahan Inggris Segera Dibebaskan

Kedua kapal tersebut menjadi bidak dalam pertikaian yang terjadi antara Teheran dengan pihak Barat, terutama Inggris dan Amerika Serikat.

Keputusan pembebasan kapal tanker Iran itu disampaikan Menteri Kepala Gibraltar Fabian Picardo, yang memutuskan untuk mencabut perintah penahanan setelah adanya jaminan tertulis resmi dari Teheran.

Pernyataan jaminan tertulis itu menyebut bahwa kapal tanker itu akan melepaskan 2,1 juta barel minyaknya yang akan dikirim ke Suriah, namun menambahkan bahwa kapal itu belum secara resmi dibebaskan.

"Mengingat jaminan yang telah kami terima, tidak ada lagi alasan yang masuk akal untuk melanjutkan penahanan secara hukum kapal Grace 1, dalam rangka memastikan kepatuhan dengan Peraturan Sanksi Uni Eropa," kata Picardo.

Baca juga: Iran Klaim Sita Kapal Tanker Asing yang Coba Selundupkan Minyak

Tidak dijelaskan kapan kapal tanker Iran tersebut akan kembali berlayar, karena Amerika Serikat telah mengajukan permintaan untuk mengambil alih penahanan kapal.

Penahanan kapal tanker Iran itu telah menambah pertikaian di wilayah Teluk, yang sudah tegang dengan perselisihan antara Teheran dengan Washington.

Sementara London dan Teheran menolak rencana untuk saling bertukar kapal yang ditahan, ada anggapan bahwa kapal berbendera Inggris, Stena Impero, tidak akan dibebaskan sampai Grace 1 dilepaskan.

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk London, Hamid Baeidinejad mengatakan bahwa AS telah berusaha keras menghalangi pembebasan kapal Iran, namun upaya itu telah menerima kekalahan yang menyedihkan.

Baca juga: 2 Bulan Lebih Ditahan, Kapal Tanker Iran Dibebaskan Arab Saudi

Baeidinejad, dalam twitnya, mengatakan bahwa kapal tanker Iran akan segera meninggalkan Gibraltar.

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Iran yakin bahwa kapal tanker miliknya yang ditahan pemerintah Inggris dengan dibantu Gibraltar akan segera dibebaskan.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Kepala Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran, Jalil Eslami, dalam sambutannya yang dikutip kantor berita pemerintah, IRNA, Selasa (13/8/2019).

Dilaporkan media tersebut, Inggris sedang mempertimbangkan untuk membebaskan kapal tanker Iran, Grace-1, yang telah ditahan pada awal Juli lalu di wilayah perairan Gibraltar.

"Kapal itu disita berdasarkan tuduhan palsu dan belum dibebaskan hingga saat ini. Kami berharap pembebasan (kapal tanker) kami akan segera terjadi," kata Eslami.

Namun seorang sumber senior dari pemerintah Mediterania Inggris di Gibraltar membantah kabar tersebut dan mengatakan masih berupaya mencari cara menurunkan ketegangan di wilayah Teluk.

Baca juga: Inggris: Iran Memilih Langkah Berbahaya dengan Menahan Kapal Tanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com