Aksi protes yang kadang disertai gesekan dan membuat bandara tersibuk dunia sempat lumpuh itu menjadi ancaman terbesar China sejak penyerahan 1997.
Militer China memang belum pernah mengintervensi Hong Kong. Namun, mereka bisa dikerahkan atas permintaan pemerintah setempat demi "ketertiban umum".
James Char, pakar militer dari Singapore's Nanyang Technological University mengatakan, penempatan paramiliter di Shenzhen mempunyai dua makna.
Pertama menunjukkan kekuatan China. Kedua adalah peringatan bagi para pendemo supaya mereka berpikir dua kali jika ingin meningkatkan aksi protes.
"Saya yakin rezim ini tentu memahami jika mereka benar-benar melakukannya, maka bakal semakin mengobarkan semngat pengunjuk rasa anti-China," kata Char.
Dalam beberapa hari terakhir, China semakinm meningkatkan kecaman mereka dengan yang terbaru, menyebut para pendemo "berperilaku seperti teroris".
Baca juga: Citra Satelit Tunjukkan Barisan Truk Pengangkut Pasukan di Perbatasan Hong Kong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.