Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Satelit Tunjukkan Barisan Truk Pengangkut Pasukan di Perbatasan Hong Kong

Kompas.com - 15/08/2019, 08:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

SHENZHEN, KOMPAS.com — Sebuah citra satelit menunjukkan adanya barisan truk yang memperkuat klaim bahwa China tengah menyiagakan pasukan di perbatasan Hong Kong.

Terdapat dua foto yang menunjukkan sekitar 120 truk tentara atau polisi di stadion kota Shenzhen, di tengah gejolak yang sedang melanda Hong Kong.

Citra satelit di Stadion Shenzhen Bay diambil pada 12 Agustus oleh Maxar, perusahaan teknologi luar angkasa yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Dukung Demo Anti-Pemerintah Hong Kong, 2 Pilot Cathay Pacific Dipecat

Gambar itu muncul setelah beredar video berdurasi delapan detik yang menunjukkan konvoi puluhan truk yang menuju stadion di sebelah barat Shenzhen itu.

Stadion itu berlokasi di jalan utama yang menjadi akses ke Hong Kong, kota tempat gelombang demo yang menentang pemerintah setempat berlangsung.

Pada Selasa malam (13/8/2019), pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di bandara yang membuat ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan.

Rumor yang berkembang dalam beberapa hari terakhir mengisyaratkan China tengah mempersiapkan serangan, memunculkan ketakutan akan tindakan keras besar-besaran.

Tidak diketahui apakah truk-truk itu masih berada di stadion karena awan yang bergelayut membuat satelit kesulitan untuk mendapat perkembangan di sana.

Sementara di situs Weibo, dalam 24 jam terdapat laporan adanya aktivitas militer. Namun, dilansir Sky News Rabu (14/8/2019), kabar itu tak bisa dibuktikan kebenarannya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump berkicau di Twitter dia mendapat informasi dari intelijen bahwa Beijing bersiap mengerahkan pasukan ke Hong Kong.

"Semuanya harus tenang dan selamat!" katanya. Media China hanya memberitakan latihan itu sudah direncanakan sebelumnya, dan tidak ada hubungannya dengan Hong Kong.

Namun, pemerintah China sudah mengeraskan kecaman mereka dalam beberapa hari terakhir dengan menyebut peserta demo sudah "berperilaku mirip teroris".

Situs bernama Secret China melaporkan pada 11 Agustus bahwa latihan antihuru-hara skala besar tengah digelar, dengan kehadiran "sejumlah besar" polisi.

Situs itu mengklaim Biro Keamanan Shenzhen sudah mengumpulkan 12.000 penegak hukum untuk menggelar latihan di kawasan Distrik Baoan, enam kilometer dari stadion.

Dikabarkan juga bahwa ada satu pengguna Weibo yang mengaku melihat beberapa kendaraan lapis baja dan sekitar 200 polisi bersenjata lengkap.

Baca juga: Pukuli 2 Orang di Bandara, Peserta Demo Hong Kong Minta Maaf

Demonstrasi itu terjadi sejak awal Juni ketika oposisi menentang UU Ekstradisi yang mengizinkan terduga kriminal untuk dikirim ke China daratan.

Kritik yang berembus menyatakan bahwa mereka khawatir kemerdekaan Hong Kong bakal terenggut, dengan aturan itu bisa dipakai untuk membungkam lawan politik.

Meski pemerintah setempat sudah mengumumkan penangguhan peraturan tersebut, publik mendesak supaya mereka memutuskan menarik sepenuhnya UU Ekstradisi.

Tuntutan mereka kemudian menjadi lebih luas dengan seruan penyelidikan independen akan kebrutalan polisi dan amnesti bagi peserta unjuk rasa yang ditahan.

Hong Kong adalah bagian dari China. Namun, mereka menganut "satu negara, dua sistem" yang menjamin otonomi serta hak yang tidak didapatkan di daratan utama.

Baca juga: Galang Dana secara Online, Aktivis Anti-Pemerintah Hong Kong Kumpulkan Rp 27 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com