NAIROBI, KOMPAS.com - Pejabat di kawasan barat Kenya menjadi sorotan setelah dilaporkan mereka menggali makam dan mencopoti seragam jenazah yang terbaring di dalamnya.
Martin Shikuku Alukoye dimakamkan sambil mengenakan seragam Dinas Pemuda Kakamega County setelah sebelumnya diberitakan tewas tenggelam pada Agustus ini.
Dilansir BBC Swahili Rabu (14/8/2019), keluarga Alukoye berujar meski mereka menentang, ada pejabat yang memutuskan menggali makam dan melucuti seragam di jenazah.
Baca juga: Jenazah Brigadir Anumerta Hedar Dimakamkan di Sulawesi Selatan
Janda Alukoye, Jacqueline, mengungkapkan dia begitu syok ketika makam suaminya dibongkar, dan menyatakan aksi dari pemerintah setempat membuatnya menderita.
"Sejak saya lahir, saya belum pernah punya pengalaman seperti ini. Anak-anak saya masih kecil. Saya mohon supaya mereka meninggalkan saya dalam dami," ratap Jacqueline.
Paman Alukoye, Francis Mutamba, menuturkan pemerintah lokal sudah melakukan pelanggaran tak hanya hukum adat di tanah mereka. Namun juga tradisi leluhur.
Kepada harian Daily Nation, Mutamba mengatakan mereka sudah melibatkan pemerintah dalam pemakaman keponakannya, dan mengaku saat itu penggunaan seragam tidak dipermasalahkan.
Keluarga langsung menolak ketika salah satu pejabat meminta supaya diizinkan membongkar makam pria 31 tahun. Jadi, mereka meradang ketika pembongkaran dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.
Wakil ketua area Ituti Daniel Namayi mengecam perbuatan itu dan berjanji bakal mengambil langkah hukum. Dia menerangkan pejabat itu membutuhkan izin pengadilan sebelum membongkar kuburan.
Sementara tetua dari klan Abang'onya juga mengkritisi kejadian itu, dan berujar aksi dari pemerintah itu sangatlah tabu berdasarkan keterangan Mutamba.
Dia menjelaskan Alukoye langsung dimakamkan pada malam hari karena menurut tradisi, dilarang untuk menguburkan jenazah saat matahari menyingsing.