HONG KONG, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Cathay Pacific telah memecat dua pilotnya yang mendukung gerakan demonstrasi anti-pemerintah di Hong Kong.
Disampaikan pihak maskapai dalam pernyataannya, satu pilot telah terlibat proses hukum dan seorang lainnya dituduh menyalahgunakan informasi perusahaan.
"Satu (orang) saat ini terlibat dalam proses hukum, sementara yang lainnya menyalahgunakan informasi perusahaan tentang Penerbangan CX216 pada 12 Agustus," kata pihak maskapai dalam pernyataan, Rabu (14/8/2019).
Hong Kong telah terjatuh dalam krisis dengan aksi protes selama 10 pekan yang mendorong jutaan orang turun ke jalan untuk menentang UU Ekstradisi dan menuntut reformasi demokrasi.
Baca juga: Pukuli 2 Orang di Bandara, Peserta Demo Hong Kong Minta Maaf
Diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong, telah mengancam bakal memecat setiap karyawan yang ketahuan mendukung atau berpartisipasi dalam " demo ilegal".
Peringatan itu menyusul aturan otoritas penerbangan China yang meminta maskapai itu menyerahkan manifes staf atau penerbangan ke atau melalui wilayah udaranya.
Beijing menegaskan bahwa setiap karyawan yang ikut atau mendukung demo Hong Kong selama dua bulan terakhir dilarang untuk terbang ke daratan utama.
Pihak Cathay Pacific sudah menyatakan mereka bakal mendukung regulasi itu, menekankan pentingnya bisnis di China dan kebutuhan mengikuti peraturan setempat.
Baca juga: Galang Dana secara Online, Aktivis Anti-Pemerintah Hong Kong Kumpulkan Rp 27 Miliar
Pihak maskapai pada pekan lalu, telah menangguhkan pilot yang dituduh turut terlibat dan berpartisipasi dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah.
Disebutkan juga bahwa pihak maskapai telah memecat dua staf darat tanpa menyebut alasan yang jelas.
Namun media lokal mengatakan bahwa keduanya dituduh telah membocorkan rincian perjalanan tim sepak bola polisi Hong Kong yang sedang melakukan perjalanan ke China daratan.