Dia mengungkapkan emosi semua orang saat itu sedang tinggi karena melihat adanya ketidakadilan. Di forum LIHKG, banyak yang bersikeras dua orang itu memang harus dipukul.
Aksi kekerasan yang dilakukan pendemo radikal itu menjadi tantangan bagi pergerakan yang sukses menyatukan semua orang dalam 10 pekan terakhir.
Salah satu slogan dan yelyel yang muncul di dinding bertuliskan "meski terjadi perang nuklir sekali pun, ikatan kami sama sekali tak akan terputus".
Kelompok non-kekerasan yang menggelar pergerakan besar mengumumkan mereka berencana kembali melakukan aksi pada Minggu nanti (18/8/2019) untuk menunjukkan perbuatan mereka didukung.
Analis politik Dixon Sing menerangkan, terdapat kelompok pluralistik yang langsung bersikap untuk memperbaiki citra mereka karena dirusak kaum radikal.
Baca juga: Demonstrasi di Hong Kong, Ini Imbauan Kemenlu untuk WNI