KOMPAS.com – Presiden terpilih Joko Widodo hari ini, Rabu (14/8/2019), mengumumkan adanya calon menteri yang berusia dibawah 30 tahun dalam kabinet barunya mendatang. Kabar ini disampaikan oleh Jokowi dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa.
"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Sebenarnya, memasukkan menteri berusia muda bukan pertama kali terjadi di dunia. Jauh sebelum Jokowi, di negara lain sudah memiliki beberapa menteri muda yang terlibat dalam pemerintahan.
Meski berusia muda, nyatanya, para menteri ini membuktikan diri mampu dalam berkecimpung di dunia politik. Bahkan, mereka dapat bersaing dengan para senior politik lainnya.
Baca juga: Jokowi Ungkap Ada Menteri Berusia di Bawah 30 Tahun dalam Kabinet Baru
Kompas.com merangkum, 4 menteri muda yang masuk dalam pemerintahan di berbagai belahan dunia.
Shamma Al Mazrui merupakan Menteri Urusan Pemuda di usia 22 tahun pada tahun 2015.
Dia lulusan sarjana ekonomi di New York University dan telah mendapatkan gelar masternya di bidang kebijakan public di Oxford University.
Sebelumnya dia bekerja di salah satu “Sovereign Wealth Funds” Abu Dhabi. Dia juga pernah bekerja sebagai analis kebijakan publik dalam UEA untuk PBB.
Shamma menerima Penghargaan HH Sheikh Mansoor bin Zayed dari Scholarship Coordination Office pada tahun 2015.
Shamma sering berpartisipasi dalam kegiatan leadership sebab dia pernah tergabung dalam Oxford Gulf and Arabian Peninsula Studies forum (OxGAPS).
Dia juga alumni di Sekolah Pemerintah Blavatnik, Universitas Oxford. Dia juga merupakan salah satu pendiri dan anggota NYUAD Al Nahda Institute.
Baca juga: Ahok: Masih Banyak yang Lebih Cocok Jadi Menteri daripada Saya
Aida Hadzialic sempat menjadi menteri termuda di dunia. Pada usianya yang masih 27 tahun dia diangkat menjadi Menteri Sekolah Menengah Atas, Pendidikan tinggi, dan Pelatihan Swedia pada 2014.
Hadzialic menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Lund, Swedia. Dia mendapatkan gelar Master of Laws (LL.M.) dari universitas tersebut.