Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Massal Texas Ditempatkan Terpisah dari Penjara Napi Lain

Kompas.com - 14/08/2019, 17:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

EL PASO, KOMPAS.com - Pelaku penembakan massal Texas yang bernama Patrick Crusius dilaporkan di sel penjara yang terpisah dengan narapidana (napi) lain.

Sebabnya berdasarkan ucapan juru bicara Sheriff El Paso County Chris Acosta, penjara tempat Crusius melakukan aksinya kebanyakan dihuni oleh tahanan Hispanik.

Adapun saat melakukan aksinya 3 Agustus lalu, pemuda 21 tahun itu sengaja menargetkan orang Meksiko dalam penembakan massal, dilansir New York Post Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Jadi Target Penembakan Massal, Warga El Paso Ramai Ikut Latihan Menembak

Acots menerangkan, Crusius yang merupakan pemuda kulit putih tidak berada dalam pengawasan terkait bunuh diri. Namun, dia tetap diperlakukan terpisah.

"Dia diawasi sama seperti napi yang lain sesuai dengan Pedoman Komisi Penjara Negara Bagian Texas," kata Acosta. Tidak dijelaskan sampai berapa lama dia diperlakukan seperti itu.

Kantor Jaksa AS menyatakan, Crusius dijerat dengan pasal rasialis dan terorisme domestik setelah dia mengunggah manifesto soal "invasi" Hispanik ke Texas.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Penembakan Massal Paling Mematikan di AS

Dia dituduh telah menewaskan 22 orang dan melukai 25 orang lainnya ketika menyerang Walmart El Paso yang saat itu tengah didatangi sekitar 3.000 pengunjung.

Detektif Adrian Garcia mengatakan, Crusius langsung menyerahkan kepada polisi setelah melakukan aksinya sambil membawa senapan serbu berjenis AK-47.

Dalam keterangan tertulisnya, Garcia menjelaskan bahwa mobil yang dikendarai Crusius berhenti di persimpangan dan dia keluar. "Dia berteriak 'saya penembaknya'," ujarnya.

Pihak berwenang mengungkapkan dia sengaja berkendara selama 11 jam dari kota tempat tinggalnya di Allen, dekat Dallas, demi menembaki orang-orang Hispanik.

Penembakan massal di Walmart El Paso masuk ke dalam 10 penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS, dan terjadi beberapa jam setelah insiden serupa di Dayton, Ohio.

Pemerintah Meksiko telah menetapkan aksi penembakan massal yang menewaskan 22 orang di El Paso, Texas, sebagai kejahatan teroris, dan mencari tindakan hukum untuk memungkinkan mengekstradisi pelaku penembakan.

Menurut data sensus AS, El Paso, yang berjarak sembilan jam perjalanan dari Dallas, berbatasan langsung dengan Meksiko dan memiliki populasi 680.000 jiwa, dengan 83 persen adalah keturunan Hispanik.

Toko Walmart di El Paso juga menjadi tempat yang kerap dikunjungi warga Meksiko untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Berfoto dengan Anak Korban Penembakan Massal Texas, Trump Menuai Kecaman, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com