Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak Pembelot Korea Utara Ditemukan Mati di Korsel, Diduga Kelaparan

Kompas.com - 13/08/2019, 15:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pasangan ibu dan anak pembelot Korea Utara ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di apartemen mereka di Seoul, Korea Selatan.

Dilaporkan AFP, penemuan jasad ibu dan anak itu terjadi pada 31 Juli lalu. Saat ditemukan, keduanya diperkirakan sudah meninggal selama sekitar dua bulan.

Media lokal melaporkan, ibu yang diidentifikasi dengan nama keluarga Han, dan anaknya yang baru berusia enam tahun itu meninggal diduga karena kelaparan.

"Kami tidak melihat adanya tanda-tanda pembunuhan atau pun bunuh diri," kata seraong petugas di kantor kepolisian Gwanak, Seoul, kepada AFP, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Pembelot Korut Ini Kisahkan Pengalaman Dijual Jadi Budak Seks di China

"Kami masih menunggu hasil otopsi dari Layanan Forensik Nasional," tambahnya.

Menurut AFP, para pembelot Korea Utara yang pindah ke Selatan memenuhi syarat untuk memperoleh subsidi dari otoritas berwenang.

Meski demikian, beberapa dari mereka ada yang memilih untuk berjuang sendiri untuk berintegrasi ke dalam masyarakat Korea Selatan yang sangat berbeda.

Diberitakan surat kabar Korea Selatan, Dong-A Ilno, Han, yang diyakini berusia 40-an, diketahui telah menarik uang sebesar 3.858 won (sekitar Rp 45.000) yang dimiliki dari rekening banknya dua bulan lalu.

Diketahui pula bahwa sewa apartemen dan tagihan gasnya sudah menunggak selama lebih dari setahun, sementara dalam lemari es tidak ditemukan adanya makanan.

Baca juga: Diretas, Data Pribadi Ratusan Pembelot Korea Utara Bocor

Surat kabar itu mengatakan dia membelot ke Selatan melalui China dan Thailand pada 2009, sebelum menikah dengan seorang pria Korea-China dan ikut pindah ke China.

Setelah bercerai, dia kembali ke Seoul tahun lalu bersama putranya, namun dia kesulitan untuk mencari pekerjaan.

Pihak kepolisian menolak mengkonfirmasi laporan surat kabar Dong-A Ilbo.

Korea Selatan merupakan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, namun kasus kematian keluarga karena kemiskinan dan isolasi sosial telah kerap dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir.

Data pemerintah menunjukkan tahun lalu bahwa pembelot Korea Utara tiga kali lebih mungkin melakukan bunuh diri, baik karena trauma, isolasi, maupun kesulitan keuangan.

Baca juga: Kisahkan Pelecehan Seksual, Pembelot Wanita Korut: Kami seperti Mainan

Jumlah warga Korea Utara yang membelot ke Korea Utara dilaporkan menurun selama masa pemerintahan Kim Jong Un, yang menggantikan ayahnya, Kim Jong Il pada akhir 2011.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com