Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hong Kong "Diserang" Bertubi-tubi oleh Jurnalis Saat Membahas Unjuk Rasa

Kompas.com - 13/08/2019, 14:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com — Pemimpin Hong Kong seharusnya menyampaikan pidato terkait demo yang terjadi. Namun, dalam konferensi pers, dia mendapat serangan dari jurnalis.

Tidak lama setelah dia memulai berbicara, awak media langsung mengajukan, baik dalam bahasa Inggris maupun Canton, dialek yang dipakai oleh warga setempat.

"Anda menyalahkan kesalahan penilaian politik kepada orang lain, dan menolak mengakui kesalahan Anda sendiri," kata seorang jurnalis dilansir AFP Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Peringatkan Bahaya yang Timbul jika Demo Terus Terjadi

"Kapan Anda menerima tanggung jawab untuk mengakhiri ketakutan rakyat? Kapan Anda mundur? Kapan Anda menyuruh polisi untuk berhenti?" tanya wartawan dari RTHK.

Sebelum sang pemimpin Hong Kong sempat menjawab, dia kembali diserang. "Sebelumnya Anda meminta saya untuk menganggap pekerjaan saya serius. Jadi, tolong jawab serius," kata si wartawan.

Lam yang mendapat dukungan dari pemerintah China itu hendak menjawab. Namun, dia kembali dihujani pertanyaan. "Warga sipil takut akan Anda dan polisi. Apa jawaban Anda?"

Konferensi pers yang tegang itu mewakili situasi yang terjadi selama dua bulan terakhir di mana sejumlah orang terluka serius akibat bentrok dengan polisi.

Berdasarkan "satu negara, dua sistem", media Hong Kong menikmati kebebasan berpendapat yang belum pernah dinikmati oleh media di China daratan.

Lam, nampaknya, tidak bisa mengendalikan situasi karena jurnalis terus melakukan interupsi, dan berteriak mengajukan pertanyaan kepada pemimpin berusia 62 tahun itu.

"Tolong jangan menginterupsi," ujar seorang pejabat kepada wartawan yang berteriak. Dalam satu titik, dia kemudian terdiam dan menunduk sebelum menengadah.

Alisnya meninggi dan dia sempat mencecap air sebelum membuka mulutnya dan meminta untuk tenang. "Saya sekali lagi meminta Anda mengesampingkan perbedaan dan tenang," katanya.

Nampak Lam berusaha menahan air mata. "Tolong pikirkan semenit saja. Ini kota dan rumah Anda. Apakah Anda mau untuk menjatuhkannya ke jurang?" tanyanya.

Lam kemudian membela polisi terhadap tuduhan penggunaan kekerasan dalam menangkal pengunjuk rasa ketika menembakkan gas air mata ke stasiun bawah tanah dan pusat perbelanjaan.

Dia mengaku "hatinya terluka" dengan begitu banyaknya kabar korban terluka dalam unjuk rasa. Namun, dia menolak memberikan kelonggaran bagi pengunjuk rasa dan menyebut posisi polisi dilematis.

Pemimpin yang menjabat sejak 2017 itu langsung merespons pertanyaan apakah dia terikat dengan China dengan menuturkan bahwa dia sudah menjawabnya sebelumnya.

Dan kemarahan kembali meledak ketika dia meninggalkan podium. "Nona Lam, banyak warga menanyakan baru-baru ini kapan Anda akan mati?" teriak seorang jurnalis.

Baca juga: Kemenlu Sebut WNI di Hong Kong dalam Kondisi Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com