Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Militer Rusia Meledak Diduga karena Uji Coba Rudal, Ini Tanggapan Trump

Kompas.com - 13/08/2019, 11:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi insiden ledakan mematikan yang terjadi di fasilitas rahasia Rusia, diduga berkaitan dengan uji coba senjata.

"AS sudah belajar banyak dari gagalnya rudal yang meledak di Rusia. Kami punya teknologi yang sama, namun lebih canggih," ujar presiden 73 tahun itu di Twitter.

Baca juga: Ledakan di Fasilitas Militer Rusia Akibat Uji Coba Senjata Baru

Dilansir AFP Senin (12/8/2019), Trump menyatakan ledakan rudal jenis Skyfall itu telah menimbulkan kekhawatiran karena meningkatkan level radiasi di sekitar fasilitas.

Pakar menghubungkan ledakan yang ditengarai menewaskan lima orang itu ada hubungannya dengan rudal jelajah nuklir 9M730 Burevestnik, atau dikenal sebagai SSC-X-9 Skyfall oleh NATO.

Senjata itu sempat diperkenalkan oleh Presiden Vladimir Putin awal tahun ini. Lebih lanjut, klaim Trump soal AS punya teknologi sama disanggah pakar Joe Cirincione.

"Ini aneh. Kami sama sekali tidak mempunyai program rudal jelajah nuklir," kata Cirincione di Twitter. Dia berujar AS pernah mencobanya 1960 silam.

Namun, pengerjaan rudal itu tidak selesai karena dianggap terlalu kejam dan gila, bahkan untuk ukuran dua negara yang berseteru saat Perang Dingin.

Kecelakaan itu terjadi di fasilitas militer Arktik yang berlokasi di pesisir Laut Putih pada Kamis (8/7/2019). Namun Rusia baru mengakuinya Sabtu (10/8/2019).

Badan nuklir Kremlin Rosatom menyatakan, rudal itu tengah diuji coba ke laut tatkala bahan bakarnya terbakar dan meledak. Sejumlah staf langsung terlempar ke laut karena ledakan tersebut.

Baca juga: Ledakan di Pangkalan Militer Rusia, Korban Tewas Jadi 5 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com