HONG KONG, KOMPAS.com - Sebuah grafiti bertuliskan "mata dibalas mata" dari pendemo terlihat di Bandara Internasional Hong Kong sehari setelah aksi terjadi.
Banyak dari karya seni maupun poster yang dipasang pengunjuk rasa dalam aksi berkekuatan 5.000 orang yang berlangsung Senin (12/8/2019) sudah dicopot.
Namun dilansir AFP Selasa (13/8/2019), terdapat grafiti dengan tulisan "Mata Dibalas Mata" yang terlihat di sejumlah titik. Terdapat alasan mengapa pendemo memilih slogan itu.
Baca juga: Situasi Bandara Hong Kong Mulai Normal Setelah Demo Berkekuatan 5.000 Orang
Mereka merujuk kepada seorang perempuan yang kehilangan penglihatan karena terluka di bagian wajah ketika bentrok dengan aparat penegak hukum Minggu (11/8/2019).
Demonstran menuduh polisi menyebabkan luka dengan menembakkan peluru bean-bag, dan menggunakannya sebagai bukti atas tuduhan tindakan berlebihan polisi menyikapi aksi mereka.
Para aktivis pro-demokrasi kemudian menyerukan kepada setiap pendukung mereka untuk melanjutkan aksi pada Selasa, meski penegak hukum belum memberikan izin.
Protes yang awalnya merupakan sikap oposisi terhadap UU Ekstradisi berubah menjadi tuntutan reformasi demokrasi di kota yang jadi pusat finansial dunia itu.
Namun, pemerintah setempat enggan mengabulkan keinginan pendemo. Mencakul hak untuk memilih pemimpin hingga desakan penyelidikan tuduhan polisi brutal.
Demonstrasi yang berlangsung selama dua bulan terakhir itu kadang disertai gesekan di mana aparat menggunakan gas air mata dan peluru karet. Adapun pengunjuk rasa melempar batu bata serta botol.
Seorang peserta aksi yang berusia 22 tahun dan tidak ingin namanya disebut mengungkapkan, setiap hari situasi yang ditimbulkan semakin mencekam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.