Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Bandara Hong Kong Mulai Normal Setelah Demo Berkekuatan 5.000 Orang

Kompas.com - 13/08/2019, 06:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Situasi di bandara Hong Kong dilaporkan berangsur normal dengan otoritas setempat berencana melanjutkan operasional sejak aksi demo.

"Kami akan memulai proses check in," terang salah satu juru bicara di mana dia membenarkan penerbangan bakal kembali difungsikan di salah satu bandara tersibuk dunia itu.

Papan penerbangan di bandara Hong Kong di aula keberangkatan menunjukkan beberapa sudah terdaftar boarding. Sementara yang lain dijadwalkan untuk take off.

Baca juga: Diduduki Ribuan Demonstran, 100 Penerbangan di Bandara Hong Kong Terganggu

Dilansir AFP Selasa (13/8/2019), penumpang mulai menjalani pemeriksaan, dengan sejumlah kecil demonstran yang memilih untuk tetap bertahan di sana.

Sebelumnya pada Senin siang (12/8/2019), penerbangan terpaksa dibatalkan setelah sekitar 5.000 orang yang mengenakan baju hitam memadati bandara dan melakukan demo secara damai.

Sepanjang malam, massa pro-demokrasi berangsur-angsur meninggalkan bandara secara tertib. Tidak tampak adanya upaya polisi untuk membubarkan mereka dengan paksa.

Hingga Selasa pagi, banyak poster maupun tanda yang dipasang pendemo di bandara mulai dicabut. Namun grafiti seperti "mata dibalas mata" masih belum dibersihkan.

Massa menggunakan slogan itu setelah seorang perempuan kehilangan penglihatannya akibat terluka di wajah ketika bentrok melawan polisi Minggu malam (11/8/2019).

Pengunjuk rasa menyatakan, mereka berencana untuk kembali lagi ke bandara dan melanjutkan demo mereka dalam krisis yang berlangsung dua bulan terakhir.

Demo yang berlangsung di Hong Kong itu awalnya menentang usul penerapan UU Ekstradisi. Namun pada praktiknya, berkembang menjadi tuntutan kebebasan demokrasi.

Demonstrasi itu menjadi ancaman terbesar bagi pemerintah China sejak mereka mendapat kota tersebut yang awalnya adalah koloni Inggris pada 1997 silam.

Kecaman yang dibuat China pun semakin keras. Bahkan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang bermarkas di Hong Kong juga merilis video latihan.

Namun para pakar menilai, jika China sampai menerjunkan pasukan untuk memadamkan krisis, maka mereka bakal mendapat pukulan telak di sektor ekonomi.

Para pakar merujuk kepada operasi penumpasan aksi protes Tiananmen 1989 yang membuat Negeri "Panda" menjadi negara pariah karena dikucilkan oleh komunitas internasional.

Baca juga: Demo di Hong Kong, Kapankah Berakhir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com