Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Cara Menyelamatkan Lingkungan, Presiden Brasil: BAB Cukup Sekali

Kompas.com - 12/08/2019, 19:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengungkapkan gagasan mengejutkan ketika ditanya cara menyelamatkan lingkungan: Buang Air Besar (BAB) sekali.

Awak media menanyakan bagaimana solusi Bolsonaro dalam melestarikan lingkungan sekaligus mencukupi kebutuhan negara. "Cukup makan sedikit saja," katanya.

"Anda membicarakan polusi lingkungan. Cukup dengan BAB satu kali setiap hari bakal lebih mudah untuk dunia," ujar Bolsonaro dikutip AFP via Newsweek Minggu (11/8/2019).

Baca juga: Awas, Main Hp Saat BAB Picu Risiko Ambeien dan Masalah Lain

Komentar Bolsonaro terjadi setelah dia mendapat reaksi keras atas deforestasi Amazon dengan cepat. Institut Nasional Penelitian Angkasa merilis data adanya peningkatan tajam terkait penggundulan hutan.

Namun, presiden yang terkenal dengan julukan "Trump dari Dserah Tropis" itu menuduh lembaga tersebut memanipulasi data guna menjatuhkan citra pemerintahannya.

Dia bahkan memecat direkturnya, fisikawan Ricardo Galvao. "Kami tak bisa menerima aksi sensasional maupun pengungkapan angka keliru yang merusak citra Brasil," tuturnya.

Institut yang mengklaim 95 persen datanya akurat itu mempublikasikan laporan bahwa 1.400 kilometer persegi hutan tropis Amazon habis pada Juli lalu.

Jumlah itu adalah peningkatan hingga 278 jika dibandingkan 2018. Cekungan Amazon adalah rumah bagi 40 persen hutan hujan tropis serta 15 persen spesies di Bumi.

Menteri Lingkungan Ricardo Salles mengakui adanya penggundulan hutan. Namun dia berkilah bahwa terdapat "kurangnya presisi di bagian data serta kesalahan interprestasi".

Pemerintahan Bolsonaro yang merupakan sayap kanan menuai kecaman karena membiarkan masalah lingkungan, Juli, dia berkata isu tersebut terlalu dibesar-besarkan.

"Kalian hanya memperhatikan vegan yang hanya makan sayuran," ungkapnya saat itu. Dia juga menyalahkan tumbuhnya populasi sebagai penyebab perubahan iklim.

Kepada Climate Change News, presiden yang menjabat sejak 1 Januari 2019 itu mengatakan petani tentu tak bisa menumbuhkan kedelai di bangunan tinggi.

"Kemudian Anda akan mulai menurunkan perhatian pada isu itu. Ya, dalam opini saya, pemanasan global, juga bisa berarti punahnya spesies manusia," lanjutnya.

Adapun terkait dengan usulnya untuk BAB sehari sekali, studi dari American Journal of Gastroenterology pada 2018 menemukan, "kesehatan" orang bervariasi.

Umumnya orang bakal buang hajat mulai dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. Kurang dari 40 persen orang sehat yang BAB sehari sekali.

Baca juga: Kenapa Minum Kopi Bikin Perut Mulas dan Jadi Kebelet BAB?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com