Hasil penyelidikan kemudian menemukan adanya sebuah pesan yang menyerukan perang antar-ras di forum internet, EndChan, yang diunggah sesaat sebelum serangan, oleh seseorang yang mengaku bernama Philip Manshaus.
Penulis pesan mengaku memuja tersangka teroris yang menyerang dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Maret lalu, yang menewaskan 51 orang.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menyatakan aksi itu merupakan "serangan langsung bagi Muslim di sana", sekaligus mengungkap kembali luka kelam delapan tahun silam.
Pada 22 Juli 2011, seorang ekstremis sayap kanan bernama Anders Behring Breivik menyerang simpatisan Partai Buruh dan menewaskan hingga 77 orang.
Baca juga: Joe Biden Sebut Lidah Beracun Trump Pemicu Tragedi Penembakan Massal AS
Norwegia dikenal sebagai negara yang menerapkan aturan kepemilikan senjata ketat, dengan izin harus diberikan oleh kepala polisi setempat, berdasarkan Perpustakaan Kongres AS.
Usai penembakan massal pada 2011, seluruh senjata otomatis, semi-otomatis, maupun yang sejenis dilarang, dengan saat ini diyakini terdapat 1.537.000 pucuk yang beredar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.