SEJARAWAN bergelut dengan masa lampau. Sebagai arsitek dari memori kolektif kita, mereka merekam, mendokumentasikan, dan mengabadikan.
Sejarah tidak pernah bisa menjadi obyektif karena seperti setiap bentuk dongeng, akan selalu ada seorang penulis atau narator yang memilah, menyunting, dan memproses bahan dari sumber-sumber tersebut.
Dengan demikian, tidak heran jika ada perbedaan keberpihakan. Hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah menyadari keberadaannya.
Kebanyakan sejarawan tetap berada di ranah akademis. Minat mereka sering kali cenderung esoteris dan kabur.
Segelintir lainnya mencoba masuk ke dalam arena publik – berusaha memengaruhi dan membentuk opini populer – menarik lebih banyak kesimpulan umum dari penelitian mereka yang basisnya sempit.
Baca juga: Kemewahan Arsitektur Rumah Tropis Bertemu Interior Eklektik
Tidak semua berhasil dan tidak sedikit yang tersandung akibat lemahnya argumen mereka – dari aspek moral atau lain hal.
Bagi beberapa negara baru – terlebih di Asia Tenggara – dasar meta-narasi mereka sangat penting, terutama jika sebuah rangkaian tema besar dan menyeluruh dapat menyatukan penduduk yang terbagi oleh ras, agama, atau geografi.
Dalam membentuk meta-narasi ini, akan sangat membantu jika Anda seorang sejarawan dengan minat yang luas. Bagi Malaysia, mendiang sejarawan Universitas Malaya, Profesor Dr Khoo Kay Kim adalah orangnya.
Ia menjalankan peran publik dengan sangat serius. Ia adalah wali sekaligus arsitek dari perjalanan Malaysia membantu menyusun Rukunegara (dasar negara), layaknya Pancasila untuk Indonesia, di mana ia menggunakan pengetahuan mendalamnya terkait akar sejarah negara untuk mengukuhkan kosmopolitanisme dan inklusivitas Malaysia.
Tetap saja, mereka yang gagal memahami sejarah pasti akan mengulanginya.
Brexit adalah contoh nyata dari masalah ini, di mana Inggris mencari malapetaka dengan memungkiri masa lalu. Seluruh “proyek Uni Eropa (UE)” selalu dikerahkan untuk mencegah terulangnya perang di benua tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.