Seorang aktivis pro-demokrasi mengatakan, polisi juga menangkap para pengunjuk rasa. Polisi itu berpakaian preman, mengenakan pakaian hitam, dan menyusup ke dalam barisan pengunjuk rasa untuk menangkap mereka.
Disampaikan Inspektur Senior Polisi Hong Kong, Chan Kin-kwok, kepada anggota parlemen, kendaraan meriam air hanya akan digunakan apabila terjadi gangguan publik besar-besaran yang berpotensi menimbulkan korban jiwa atau jika ada ancaman serius terhadap ketertiban umum dan keselamatan publik.
Baca juga: China kepada Diplomat AS: Berhenti Ikut Campur Masalah Hong Kong
"Kendaraan tersebut merupakan salah sati opsi kami dalam penggunaan kekuatan dan taktik khusus," tambahnya dalam presentasi di harapan anggota parlemen.
Agenda presentasi itu juga sempat diwarnai ketegangan antara anggota parlemen pro-demokrasi, yang hadir membawa plakat bertuliskan "Polisi Hong Kong Pembunuh", berselisih dengan anggota parlemen pro-Beijing, yang mendukung polisi dalam menanggapi para pengunjuk rasa.
"Kami baru-baru ini melihat bahwa kemampuan polisi dalam mengendalikan emosi mereka sangat buruk," kata Lam Cheuk-ting, salah seorang anggota parlemen pro-demokrasi, yang menuduh polisi telah menyalahgunakan kekuatan mereka untuk menyerang pengunjuk rasa yang tidak melawan.
Aksi unjuk rasa menentang pemerintah Hong Kong tercatat sudah terjadi setiap akhir pekan selama 10 minggu berturut-turut.
Aksi yang awalnya dipicu penolakan terhadap UU Ekstradisi, kini berkembang menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi secara luas, termasuk mendesak kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk mundur.
Baca juga: Dukung Unjuk Rasa Anti-Pemerintah, Ratusan Pengacara Hong Kong Turun ke Jalan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.