Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Demo Hong Kong adalah Terorisme

Kompas.com - 12/08/2019, 17:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China mengecam aksi kekerasan dalam demo Hong Kong di mana pendemo melemparkan bom molotov ke polisi, dan menyamakan mereka dengan terorisme.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Yang Guang, juru bicara Kantor Dewan Negara Hubungan Hong Kong dan Macau sebagaimana diberitakan kantor berita AFP Senin (12/8/2019).

Dalam konferensi pers, Yang menyatakan demo Hong Kong berlangsung radikal dengan demonstran berulang kali menggunakan benda berbahaya untuk menyerang polisi.

Baca juga: Maskapai Cathay Pacific Ancam Pecat Karyawan jika Ikut Demo Hong Kong

"Tindakan itu merupakan pelanggaran kriminal yang serius sekaligus tanda pertama adanya terorisme yang muncul. Tindakan ini menginjak aturan dan ketertiban," ujarnya di Beijing.

Ucapan Yang terjadi sehari setelah ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi mengabaikan peringatan dari otoritas dengan turun ke jalan dalam 10 pekan beruntun.

Polisi setempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendemo yang turun ke jalan setelah permintaan mereka untuk menggelar aksi ditolak.

Yang berfokus kepada perilaku kekerasan "minoritas kecil", dan telah menyebabkan "tantangan serius" bagi stabilitas serta kemakmuran Hong Kong.

Demo yang berlangsung di Hong Kong itu awalnya menentang usul penerapan UU Ekstradisi. Namun pada praktiknya, berkembang menjadi tuntutan kebebasan demokrasi.

Demonstrasi itu menjadi ancaman terbesar bagi pemerintah China sejak mereka mendapat kota tersebut yang awalnya adalah koloni Inggris pada 1997 silam.

Kecaman yang dibuat China pun semakin keras. Bahkan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang bermarkas di Hong Kong juga merilis video latihan.

Namun para pakar menilai, jika China sampai menerjunkan pasukan untuk memadamkan krisis, maka mereka bakal mendapat pukulan telak di sektor ekonomi.

Para pakar merujuk kepada operasi penumpasan aksi protes Tiananmen 1989 yang membuat Negeri "Panda" menjadi negara pariah karena dikucilkan oleh komunitas internasional.

Baca juga: Jika China Sampai Kerahkan Militer untuk Padamkan Krisis Hong Kong, Ini Konsekuensinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com