Dia kemudian mengingatkan kembali bahwa segala aksi dan perkatan yang dibuat oleh karyawan Cathay Pacific di luar jam kerja bisa berimbas kepada perusahaan.
Maskapai itu sebelumnya sudah menghukum pilot karena dituduh berpartisipasi secara langsung dalam aksi unjuk rasa di Hong Kong.
Kemudian Sabtu (10/8/2019), mereka mengumumkan sudah memecat dua pegawai bandara tanpa bersedia membeberkan alasannya.
Merujuk kepada keterangan media lokal, dua staf itu dipecat setelah diduga membocorkan data perjalanan tim sepak bola Hong Kong ke daratan utama.
Baca juga: Pecat Pilot yang Unjuk Rasa di Hong Kong, Saham Cathay Pacific Menukik
Demo yang berlangsung Hong Kong itu awalnya menentang usul penerapan UU Ekstradisi. Namun pada praktiknya, berkembang menjadi tuntutan kebebasan demokrasi.
Demonstrasi itu menjadi ancaman terbesar bagi pemerintah China sejak mereka mendapat kota tersebut yang awalnya adalah koloni Inggris pada 1997 silam.
Kecaman yang dibuat China pun semakin keras. Bahkan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang bermarkas di Hong Kong juga merilis video latihan.
Namun para pakar menilai, jika China sampai menerjunkan pasukan untuk memadamkan krisis, maka mereka bakal mendapat pukulan telak di sektor ekonomi.
Para pakar merujuk kepada operasi penumpasan aksi protes Tiananmen 1989 yang membuat Negeri "Panda" menjadi negara pariah karena dikucilkan oleh komunitas internasional.
Baca juga: Ribuan Pengunjuk Rasa Gelar Aksi di Bandara Hong Kong demi Menyampaikan Kebenaran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.