Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kemampuan Pasukan Khusus, Australia Anggarkan Rp 4,8 Triliun

Kompas.com - 12/08/2019, 16:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah Australia telah menganggarkan dana sebesar 500 juta dollar Australia atau lebih dari Rp 4 triliun untuk meningkatkan kemampuan tentara pasukan khususnya.

Penganggaran tersebut sebagai tahap pertama dari rencana anggaran total sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 42 triliun) selama jangka waktu 20 tahun.

Rencana anggaran jangka panjang itu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pasukan khusus Australia dalam merespons ancaman keamanan dari dalam dan luar negeri.

Rencana penganggaran yang cukup besar itu diambil setelah terjadinya sejumlah insiden menyangkut keamanan yang belakangan terjadi di Sydney dan Melbourne.

Baca juga: Terbang di Atas Laut China Selatan, Pilot Helikopter Australia Diserang Laser

Selain itu juga untuk mendukung rencana Australia untuk dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga keamanan di wilayah Pasifik, di mana China juga sedang membangun pengaruh yang lebih besar.

"Ini akan menjadi bagian sangat penting dari komitmen kami, komitmen terbesar untuk meningkatkan kemampuan pasukan pertahanan kami sejak Perang Dunia II," kata Perdana Menteri Scott Morrison, kepada wartawan di Pangkalan Militer Holsworthy, Sydney, Senin (12/8/2019).

Otoritas Australia sempat mengatakan bulan lalu rencana untuk membangun unit militer baru yang bakal dikerahkan untuk melatih dan membantu sekutunya di wilayah Pasifik.

Pekan lalu, seorang anggota pejabat pemerintah menyamakan sikap negara Barat terhadap kebangkitan China seperti Perancis yang menanggapi perkembangan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Pernyataan tersebut menuai kecaman dari kedutaan besar China.

Baca juga: 414 Juta Sampah Plastik Ditemukan di Kepulauan Terpencil Australia

"Sudah menjadi kepentingan nasional Autralia untuk mewujudkan wilayah Indo-Pasifik yang merdeka dan berdaulat, di mana semua negara di wilayah itu dapat saling berhubungan secara bebas, sesuai dengan norma dan aturan hukum internasional," kata Morrison, dikutip Reuters.

Pemerintah Australia mengatakan, pengeluaran untuk sektor pertahanan negara itu pada tahun fiskal yang akan berakhir pada Juni 2021, akan mencapai dua persen dari produk domestik bruto (PDB).

Jumlah itu juga sesuai dengan yang diharapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk anggaran pertahanan dari anggota aliansi NATO.

Menurut data Bank Dunia, pengeluaran pemerintah Australia di bidang militer pada 2018 hanya sebesar 1,89 persen dari PDB.

Baca juga: AS Sepakat Jual Jet Tempur F-35 Senilai Rp 2,1 Triliun dengan Australia dan Norwegia

Peningkatan investasi tersebut, disampaikan Morrsion, bahwa pemerintah Australia akan menghabiskan 200 miliar dollar Australia (sekitar Rp 1.924 triliun) untuk bidang pertahanan selama satu dekade mendatang.

Peningkatan tersebut juga sejalan dengan tujuan untuk fokus pada wilayah Indo Pasifik yang telah diuraikan dalam Laporan Resmi Pertahanan yang dirilis pemerintah pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com