Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berfoto dengan Anak Korban Penembakan Massal Texas, Trump Menuai Kecaman, Mengapa?

Kompas.com - 10/08/2019, 19:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

EL PASO, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi pembicaraan di media sosial, setelah fotonya saat mengunjungi para korban selamat dari tragedi penembakan massal di Texas tersebar di dunia maya.

Trump dengan didampingi istrinya, Melania, telah singgah ke dua kota lokasi insiden penembakan massal pada akhir pekan lalu di El Paso, Texas dan Dayton, Ohio.

Trump mengunjungi kota perbatasan barat Texas, El Paso pada Rabu (7/8/2019), untuk bertemu dengan responden pertama, personel medis, serta para korban selamat dari tragedi penembakan massal di toko Walmart, yang menewaskan hingga 22 orang.

Saat mengunjungi Pusat Medis Universitas El Paso, di mana para korban selamat dirawat, Trump dan Melania menyempatkan diri berfoto dengan seorang bayi berusia dua bulan.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Walmart El Paso Texas Mengaku Targetkan Orang Meksiko

Bayi itu merupakan salah satu korban selamat, yang menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya, Andre dan Jordon Anchondo, tewas dalam penembakan massal di Walmart El Paso.

Dalam foto tampak Trump bersama Melania yang menggendong bayi, serta diapit oleh paman dan bibi dari bayi itu. Foto ini kemudian diunggah ke akun Twitter milik Ibu Negara AS pada Kamis (8/8/2019) lalu.

"Saya telah bertemu dengan banyak orang yang luar biasa di Dayton, Ohio dan El Paso, Texas, kemarin. Komunitas mereka kuat dan tidak bisa dihancurkan. Presiden dan saya berdiri bersama kalian!" tulis Melania dalam unggahannya.

Namun yang menjadi perhatian warganet adalah bagaimana raut wajah dan gestur tubuh Trump saat berfoto dengan bayi korban. Dalam foto tersebut, Trump tampak mengacungkan jempolnya dan tersenyum lebar.

Baca juga: Kisah-kisah Pengorbanan yang Terjadi di Penembakan Massal Texas

Hal itu dipandang pengguna internet sebagai sesuatu yang tidak pantas, mengingat bayi tersebut belum lama kehilangan kedua orangtuanya dalam insiden penembakan massal.

Dalam foto tersebut, Trump dinilai kurang menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap insiden yang terjadi maupun para korban.

"Seorang bayi yang dibawa dari rumah dan dipaksa untuk menjadi alat peraga foto oleh monster yang karena kebencian telah membunuh orangtuanya," tulis Greg Pinelo, yang merespons foto tersebut.

Meski menuai banyak kecaman dari pengguna media sosial, namun paman bayi itu, Tito Anchondo, justru memiliki pandangan berbeda terhadap foto tersebut.

Baca juga: Suami Istri Ini Tewas demi Lindungi Bayi Mereka dalam Penembakan Massal Texas

Dia mengaku saudara laki-lakinya, ayah dari bayi itu, merupakan pendukung Trump dan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, bahwa dia terhibur dengan kunjungan dari presiden, serta membantah kehadiran Trump di sana adalah demi kepentingan agenda politik.

Tito mengatakan dia memutuskan membawa keponakannya yang yatim piatu, Paul, ke rumah sakit untuk bertemu dengan presiden. Namun orang lain telah mempolitisasi tragedi keluarganya.

Bayi itu diketahui menderita dua jari patah akibat insiden penembakan, tetapi kini telah diizinkan pulang oleh dokter.

Tragedi penembakan massal di Walmart El Paso, Texas, terjadi pada Sabtu (3/8/2019) pagi, dan telah menewaskan 22 orang dengan 24 lainnya luka-luka.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Texas Menuju Walmart karena Lapar

Insiden itu terjadi selang sekitar 13 jam dengan tragedi penembakan massal lainnya di luar sebuah bar di Dayton, Ohio, yang menewaskan sembilan orang dan melukai 27 lainnya.

Presiden Trump sempat ditolak berkunjung ke dua kota tempat terjadinya penembakan massal karena dianggap turut bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Trump dianggap turut menyebarkan kebencian rasial dalam setiap pidatonya dan itu disebut turut mendorong pelaku melakukan penembakan di Walmart El Paso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com