Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Guncang Taiwan, Wanita 60 Tahun Tewas Tertimpa Lemari

Kompas.com - 08/08/2019, 20:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang wilayah Taiwan pada Kamis (8/8/2019) dilaporkan telah menewaskan seorang wanita, selain menyebabkan listrik padam yang berdampak pada lebih dari 10.000 rumah penduduk.

Gempa bermagnitudo 5,9 (sebelumnya ditulis 6,0) itu mengguncang kawasan pantai timur laut, pada pagi hari waktu setempat, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.

Biro Cuaca Pusat Taiwan menyatakan, getaran gempa dapat dirasakan hingga seluruh wilayah pulau, terutama di gedung-gedung tinggi, hingga membangunkan warga yang masih terlelap.

Sementara, seorang wanita berusia 60 tahun dilaporkan tewas di luar ibu kota, setelah kejatuhan sebuah lemari selama terjadinya gempa, demikian disampaikan Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 6.0 Guncang Taiwan

Guncangan gempa dilaporkan juga memicu terjadinya pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Taipei dan Yilan, dengan lebih dari 10.000 rumah terdampak.

Operasional kereta di Yilan juga terhenti, mempengaruhi ribuan calon penumpang yang hendak menggunakan moda transportasi itu.

Usai diguncang gempa, Taiwan juga dipaksa bersiap menghadapi topan Lekima, yang diperkirakan akan sampai di pulau itu dengan angin kencang dan curah hujan lebat hingga Jumat.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, mengimbau kepada warga untuk tetap tenang.

"Kami akan terus memantau jika ada dampak gabungan dari gempa susulan dan topan yang mendekat," ujar Presiden Tsai, kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

Menurut Biro Cuaca Taiwan, topan Lekima termasuk dalam topan kategori kuat yang akan membawa angin hingga 227 kilometer per jam.

Baca juga: Pasca Gempa Magnitudo 6.0, Taiwan Bersiap Potensi Topan Lekima

Topan diperkirakan akan mendekati lepas pantai timur laut Taiwan pada Kamis (8/8/2019) malam waktu setempat dan bergerak melintasi wilayah lautan mengarah ke barat laut dengan kecepatan 15 kilometer per jam.

Pemerintah telah mengeluarkan peringatan angin dan hujan lebat di Taipei, pelabuhan utara Kota Keelung dan beberapa wilayah utara lainnya. Peringatan tersebut juga berlaku bagi para nelayan di pantai selatan dan timur.

Sementara itu, gempa bumi yang mengguncang Taiwan pada Kamis pagi diyakini telah memicu peringatan tanah longsor setelah ditambah dengan curah hujan mencapai 900 milimeter di pegunungan utara negara itu.

"Gempa bumi melanda ketika kami sedang melakukan persiapan untuk menghadapi topan," kata Perdana Menteri Su Tseng-chang dikutip dari Channel News Asia.

Lebih dari 1.500 orang diungsikan ke tempat yang aman. Namun Su mendesak agar pemerintah tetap waspada ketika badai mendekat.

Baca juga: Tayangkan Peta Tanpa Taiwan, Acara TV di China Diselidiki

Sebagian besar dari warga yang diungsikan merupakan turis yang berada di lepas pantai timur Taiwan.

Sementara para tentara juga telah diterjunkan ke berbagai daerah untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.

Seperti diketahui, Taiwan, Cina, Filipina, dan Jepang secara rutin dilalui topan pada paruh kedua setiap tahun.

Topan tersebut bermula dari perairan hangat di Samudera Pasifik atau Laut Cina Selatan sebelum akhirnya melemah di daratan.

Pada 2009, Taiwan diterjang Topan Morakot yang disertai dengan hujan lebat. Akibatnya, Taiwan dilanda banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir dan menewaskan hampir 700 orang.

Topan itu juga menyebabkan kerusakan pertanian sedikitnya 64 juta dollar AS (sekitar Rp 910 miliar) serta menyebabkan 170.000 rumah tanpa listrik dan 440.000 rumah tanpa aliran air.

Baca juga: Warga China Bakal Dilarang Melakukan Perjalanan secara Individu ke Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com