Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Malaysia dan Singapura Beritakan Asap Kebakaran Hutan Indonesia, Bikin Malu Jokowi Jelang Kunjungan

Kompas.com - 08/08/2019, 19:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Kebakaran hutan di Indonesia kembali menimbulkan kabut asap di Malaysia dan Singapura, setelah terakhir kali terjadi pada 2015.

Diberitakan media Singapura, Channel News Asia, sebanyak 16 titik api dilaporkan terdeteksi di Singapura, menurut data dari Badan Meteorologi Singapura, pada Minggu (4/8/2019).

"Titik api dengan kabut asap terdeteksi dalam beberapa hari terakhir di Sumatra dan juga Kalimantan, yang telah mengalami kondisi cuaca kering."

"Karena tertutup awan, total 16 titik api terdeteksi di Sumatra hari ini dan kabut asap dari titik api yang terus menerus ini secara berkelanjutan diamati di provinsi Riau dan Jambi, di Sumatra," tulis pernyataan Badan Meteorologi Singapura.

Baca juga: Suka Duka Prajurit TNI Berperang Melawan Kebakaran Hutan...

Ditambahkan badan meteorologi, untuk beberapa hari ke depan, kondisi kering diperkirakan masih akan terjadi di Sumatra dan angin yang ada di wilayah itu dapat terus bertiup dari tenggara atau selatan.

"Ada kemungkinan Singapura dapat mengalami kondisi sedikit berkabut jika ada peningkatan titik api di Sumatra dan angin berubah arah menjadi dari barat daya," lanjut pernyataan itu.

Sementara Free Malaysia Today, menuliskan bencana kebakaran hutan di Indonesia telah mengirim asap berbahaya yang terbang ke seluruh Asia Tenggara.

Para peneliti dan aktivis lingkungan pun mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk meningkatkan upaya mencegah terulangnya krisis kabut asap besar seperti pada 2015.

Baca juga: Kebakaran Hutan dari Januari hingga Mei 2019 Seluas 42.740 Hektar

Disebutkan bahwa keadaan darurat telah dideklarasikan di enam provinsi Indonesia di pulau Sumatra dan Kalimantan, sementara Singapura dan Malaysia mengeluarkan peringatan kesehatan tentang polusi udara yang sedang menuju kedua negara itu.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyesalkan terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap terbang sampai ke Malaysia dan Singapura.

Jokowi, sapaan akrab presiden, mengaku malu atas kondisi tersebut. Terlebih, pekan ini Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke dua negara tetangga tersebut.

"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, 'Jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita'," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

"Saya cek 'jerebu' ini apa, ternyata asap. Hati-hati, malu kita kalau enggak bisa menyelesaikan ini," sambung Jokowi.

Baca juga: Jokowi Malu Mau ke Malaysia dan Singapura Gara-gara Asap

Jokowi mengatakan, warga Singapura dan Malaysia selama empat tahun terakhir sudah senang karena tidak mendapat "kiriman" kabut asap dari Indonesia.

"Tahun ini meskipun tidak dalam skala yang seperti 2015 tetapi mulai ada lagi (kabut asap)," ucap Jokowi.

Diberitakan, Jokowi akan bertolak untuk melakukan kunjungan kerja ke Malaysia pada Kamis (8/8/2019), usai menghadiri Kongres PDI-P di Bali.

Disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Jumat (9/8/2019) pagi.

Pertemuan akan berlangsung hingga siang hari dan ditutup dengan shalat Jumat bersama.

Presiden, lanjut Retno, kemudian akan bertolak ke Singapura untuk menghadiri undangan perayaan hari nasional Singapura. Setelah acara itu, Presiden akan kembali ke Indonesia.

"Jadi Presiden di Singapura menurut rencana tidak akan menginap dan malamnya langsung kembali ke Indonesia," kata Retno. (Ihsanuddin/KOMPAS.com)

Baca juga: Jokowi Akan ke Malaysia dan Singapura, Ini Agendanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com