Trump juga sempat menyebut orang-orang Meksiko dan Amerika Tengah sebagai penjahat, gangster, dan pemerkosa.
Anggota Kongres lainnya, Veronica Escobar, yang distrik pemilihannya mencakup lokasi yang ditargetkan dalam pelaku penembakan massal itu, turut mendesak Trump untuk mempertimbangkan fakta bahwa kata-kata dan tindakannya telah berperan dalam terjadinya insiden tersebut.
"Dari sudut pandang saya, dia tidak diterima di sini. Dia seharusnya tidak datang ke sini saat kami sedang berduka," ujar wanita tersebut kepada MSNBC.
Baca juga: Penembakan Massal AS Tewaskan 31 Orang, Trump Salahkan Penyakit Jiwa dan Video Game
Sementara penasihat kepresidenan Kellyanne Conway, menuding para politisi Demokrat telah mempolitisasi kesedihan saat Trump berupaya "menyatukan dan menyembuhkan negara".
Dukungan serupa juga disampaikan ketua Partai Republik di El Paso, Adolpho Telles, yang mendukung kunjungan Trump ke kota itu, namun memperingatkan agar presiden lebih berhati-hati dengan ucapannya.
Dalam pidatonya, Trump sempat menyebut tentang rasisme, namun menyalahkan penyakit mental, video game, dan internet, sebagai pemicu kekerasan bersenjata.
Salah seorang warga El Paso, mengaku tidak terkesan dengan pidato Trump tentang persatuan, sebaliknya mengaku cemas akan meningkatnya nasionalisme kulit putih dan menyebut presiden adalah bagian dari masalah itu.
"Ya, saya memang menyalahkan presiden. Sejak dia memasuki retorika, kebencian yang dia miliki terhadap orang-orang dengan warna kulit yang berbeda, dia tidak berhak," kata Silvia Rios, kepada AFP.
Baca juga: Benarkah Video Game Kekerasan Berakibat pada Maraknya Penembakan Massal di AS?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.