Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Ungkap 3 Rudal Kendali Terbaru: Yasin, Balaban, dan Ghaem

Kompas.com - 06/08/2019, 21:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran memperkenalkan tiga jenis rudal kendali presisi terbaru mereka, Selasa (6/8/2019), menunjukkan kesiapan negara itu untuk mempertahankan diri dari serangan AS.

Lini terbaru rudal Iran tersebut, yang diberi nama "Yasin", "Balaban" dan seri "Ghaem", dikembangkan bersama oleh kementerian pertahanan dengan Sa Iran, atau yang dikenal juga dengan Industri Elektronik Iran.

Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami memuji perilisan rudal-rudal tersebut sebagai pencapaian penting lain dalam kekuatan dan martabat Republik Islam Iran.

"Ini menunjukkan bahwa terlepas dari kekejaman dan konspirasi Amerika bersama para tentara bayarannya, kementerian pertahanan tidak akan ragu meski sejenak dalam membela republik Islam dan untuk memperluas keamanan," ujarnya, dikutip kantor berita Fars.

Baca juga: Menlu Iran Tolak Tawaran Bertemu dengan Trump Meski Diancam

Dilaporkan Fars, rudak "Yasin" merupakan rudal kendali pintar udara-ke-udara dengan sayap lipat yang dapat ditembakkan dengan jarak 50 kilometer dari sasaran, serta dapat ditembakkan dari pesawat berawak maupun tak berawak.

Rudal "Balaban" merupakan rudal yang dipandu GPS dan sensor, serta dilengkapi sayap lipat dan dapat dipasang di bawah pesawat. Sementara rudal seri terbaru "Ghaem" merupakan rudal pencari panas dan memiliki beberapa seri.

Perilisan rudal-rudal terbaru Iran itu dilakukan di tengah situasi ketegangan yang terus meningkat antara Teheran dengan Washington di wilayah Teluk.

Hubungan antara Iran dengan AS semakin memburuk setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015 yang ditandatangani Iran dengan negara-negara kekuatan dunia dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran.

Baca juga: Presiden Iran kepada AS: Perang dengan Kami adalah Awal dari Segala Perang

Iran pada bulan Juni lalu telah menembak jatuh drone pengintai milik AS, Global Hawk, yang disebut telah melanggar wilayah udara mereka.

AS sempat berupaya membalas dengan melancarkan serangan udara namun Presiden Donald Trump membatalkannya pada menit-menit terakhir.

Sementara pada Juli, giliran AS yang mengklaim jika kapal perang AS, USS Boxer, telah menjatuhkan dua pesawat nirawak Iran, yang langsung dibantah Teheran.

Jaringan televisi AS mengatakan, drone milik Iran itu dijatuhkan menggunakan sinyal atau gelombang elektronik yang menonaktifkan fungsi kendali penerbangan dari pesawat nirawak tersebut.

Seorang juru bicara Komando Sentral AS (CENTCOM) kemudian mengatakan bahwa kapal perang USS Boxer telah melakukan tindakan defensif atau bertahan, usai mendapat interaksi agresif dari dua drone Iran di perairan internasional.

Baca juga: Menlu Iran: AS Bertindak Sendiri karena Sekutunya Terlalu Malu

"Kami mengamati satu drone jatuh ke air tetapi tidak melihat percikan dari drone lainnya," kata juru bicara CENTCOM, Letnan Kolonel Earl Brown.

Menanggapi reaksi bantahan dari Iran, Trump yang bersikeras kapal perangnya telah menjatuhkan drone milik Garda Revolusi Iran mengatakan buktinya telah terbaring di dasar laut.

"Anda bisa melihatnya berbaring di dasar hamparan air yang indah itu," kata Trump dalam sebuah sambutan yang diunggah ke situs Gedung Putih, Selasa (23/7/2019).

Tanggapan Trump kembali dibalas menteri pertahanan Iran, dengan mengatakan bahwa mereka telah memajang puing-puing drone AS yang ditembak jatuh.

"Jika ada yang mengklaim bahwa mereka telah menjatuhkan salah satu drone kami, mereka harus menunjukkan (puing-puingnya)," kata Hatami, menurut kantor berita, ISNA.

Baca juga: Iran Klaim Sita Kapal Tanker Asing yang Coba Selundupkan Minyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com