Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah-kisah Pengorbanan yang Terjadi di Penembakan Massal Texas

Kompas.com - 06/08/2019, 17:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

EL PASO, KOMPAS.com - Akhir pekan kemarin menjadi momen kelam dalam sejarah Amerika Serikat (AS) di mana terjadi dua penembakan massal kurang dari 24 jam.

Penembakan yang terjadi di El Paso (Texas) dan Dayton (Ohio) itu total menewaskan 31 orang. Sorotan ditujukan ke El Paso di mana terdapat 22 orang meninggal.

Dilansir dari AFP dan Daily Mirror Selasa (6/8/2019), berikut merupakan kisah pengorbanan yang terjadi dalam penembakan massal Texas yang terjadi Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: Rencanakan Penembakan Massal, Remaja Texas Ditahan Usai Dilaporkan Neneknya

1. Suami Istri Tewas demi Melindungi Bayi Mereka

Pada Sabtu pagi hari waktu setempat, awalnya pasangan Andre dan Jordan Anchondo awalnya meninggalkan putri mereka untuk ikut latihan pemandu sorak.

Rencana berbelanja untuk membeli berbagai keperluan sekolah di Walmart El Paso berubah menjadi bencana ketika Patrick Crusius datang dan menembakkan senapan serbu AK-47.

Berdasarkan keterangan sang adik Tito Anchondo, Andre dan Jordan tewas setelah berusaha melindungi bayi mereka yang baru berusia dua bulan dari pelaku.

Ketika Crusius melakukan aksinya, Andre langsung memunggungi istri dan bayinya. Sementara Jordan tewas sambil mendekap bayinya yang bernama Paul.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Penembakan Massal Paling Mematikan di AS

Paul yang ditemukan di lokasi kejadian dirawat setelah menderita patah tulang. "Mereka melindungi bayi mereka dari peluru," kata bibi Jordan, Elizabeth Terry, kepada CNN.

Suami istri itu dilaporkan baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama empat hari sebelum penembakan terjadi, dengan Jordan diketahui punya dua anak dari hubungan sebelumnya.

Terry melanjutkan karena kejadian itu, kini Paul menjadi yatim piatu. "Namun kami akan berusaha sekuat kami untuk mengingatkannya tentang orangtua hebat yang dia punya," tegasnya.

Tito menuturkan, kakaknya itu awalnya merupakan pecandu narkoba. Namun, dia berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah bertemu dengan Jordan.

"Jordan adalah penopang hidup Andre," terang Tito. "Ketika dia bertemu Jordan, dia mempunyai alasan untuk berada di hidup yang benar demi istrinya," lanjutnya.

Korban lain yang mendapat pujian karena aksi pahlawannya adalah pria berusia 63 tahun Dvid Johnson yang sigap melindungi istri serta cucu mereka saat penembakan massal berlangsung.

Baca juga: Penembakan Massal AS Tewaskan 31 Orang, Trump Salahkan Penyakit Jiwa dan Video Game

Juan de Dios Velazquez dan istrinya, Estela. Dios Velazquez berkorban dengan melindungi istrinya dari penembakan massal Texas yang terjadi Sabtu (3/8/2019), di mana 22 orang dibunuh.Facebook via Daily Mirror Juan de Dios Velazquez dan istrinya, Estela. Dios Velazquez berkorban dengan melindungi istrinya dari penembakan massal Texas yang terjadi Sabtu (3/8/2019), di mana 22 orang dibunuh.

2. Pria Berani Jadi Perisai Istrinya dari Tersangka Penembakan Massal

Cerita lain tentang pengorbanan yang mengharukan datang dari suami istri bernama Juan de Dios Velazquez dan istrinya, Estela, yang juga berbelanja di Walmart El Paso.

Dios Velazquez dan Estela baru saja masuk untuk belanja keperluan rumah ketika Crusius yang berusia 21 tahun datang dan mulai mengamuk di toko.

Dengan berani, kakek berusia 77 tahun tersebut langsung melemparkan dirinya ke depan dan menerima peluru yang dimuntahkan senapan serbu Crusius.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Texas Menuju Walmart karena Lapar

Keponakannya, Norma Ramos, mengatakan pamannya itu dilarikan ke Rumah Sakit Del Sol di El Paso karena menderita luka tembakan di bagian punggung.

"Mereka tiba di toko dan baru saja masuk ketika paman saya ditembak dari jarak dekat. Peluru itu menembus punggungnya dan mengenai bibi saya," terang Ramos.

Adapun Estela juga dibawa ke rumah sakit karena perutnya tertembus peluru. Namun setelah menjalani operasi, Ramos menerangkan bibinya berada dalam kondisi stabil.

Adapun Dios Velazquez juga sudah menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru. Namun dia dilaporkan harus mendapat penanganan lebih lanjut karena organ dalamnya terluka.

Gubernur Texas Greg Abbott dalam konferensi pers menerangkan bahwa terdapat tujuh warga Meksiko yang tewas dalam penembakan massal tersebut.

Ramos melanjutkan, memang terdapat penembakan massal di Meksiko. Namun, penembakan itu jelas berbeda dengan yang terjadi di Negeri "Uncle Sam".

"Di Meksiko, mereka membunuh orang yang terlibat karena narkoba atau pertikaian antar-geng. Di AS ini, mereka membunuh orang berdosa tanpa alasan," isak Ramos.

Baca juga: Dua Orang Meninggal di Rumah Sakit, Korban Tewas Penembakan Massal Texas Jadi 22 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com