Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Orang Tewas dalam 2 Penembakan Massal AS, Trump Usulkan Begini

Kompas.com - 05/08/2019, 22:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengusulkan baik kepada Partai Republik dan Demokrat tentang aturan pengetatan senjata dan reformasi imigrasi.

Pernyataan itu dia sampaikan setelah terjadi dua penembakan massal pada akhir pekan lalu di mana total 29 orang tewas. Banyak kalangan menuduh retorika Trump penyebabnya.

Dalam serangkaian kicauan jelang pidato, Trump menyerukan aturan bipartisan terkait pemeriksaan latar belakang, dan menggabungkanya dengan aturan imigrasi.

Baca juga: Sebut Penembakan Massal di Texas Kejahatan Teroris, Meksiko Ingin Pelaku Diekstradisi

"Kami harus memiliki sesuatu yang hebat, jika tidak HEBAT, supaya bisa keluar dari dua peristiwa tragis ini!" seru Trump seperti diberitakan AFP Senin (5/8/2019).

Suami dari Melania itu tidak menjelaskan bagaimana bisa dua produk legislasi, yakni aturan pengetatan senjata dan imigrasi, bisa dijadikan satu.

Trump menyoroti migran, baik legal maupun ilegal, selama masa kekuasaannya. Dia terus menekankan isu itu ketika maju kembali dalam Pilpres 2020 mendatang.

Budaya penggunaan senjata mengakar di AS dan upaya untuk memperketat aturan kepemilikan senjata api telah memecah belah meskipun penembakan massal dipandang hal biasa.

Pada Februari, House of Representatives yang dikuasai Demokrat sempat mengusulkan adanya pengetatan dalam pemeriksaan latar belakang calon pembeli senjata.

Namun, usulan peraturan itu tidak mendapat dukungan cukup di level Senat yang saat ini masih berada dalam cengkeraman Partai Republik sehingga berlalu begitu saja.

Berdasarkan organisasi nonprofit Gun Violence Archive, kejadian di Texas dan Ohio merupakan penembakan nomor 250 dan 251 di AS sepanjang tahun ini.

Asosiasi Senjata Nasional (NRA) merupakan pendukung utama Trump, dengan sang presiden diketahui rutin menghadiri konferensi kelompok itu dalam beberapa tahun terakhir.

Selain menyerukan aturan pengetatan senjata, Trump juga menyalahkan media yang dianggapnya melakukan peliputan yang tidak adil terkait penembakan massal itu.

Dalam kicauannya, presiden 73 tahun itu menyatakan bahwa Fake News, begitu dia menyebut media tersebut, telah berkontribusi atas kemarahan dan murka selama ini.

"Pemberitaan media mulai sekarang harus lebih adil, berimbang, dan tidak bias. Atau masalah yang sudah memburuk ini bakal semakin parah!" ujarnya.

Baca juga: CCTV Rekam Detik-detik Pengunjung Berlarian Dikejar Tersangka Penembakan Massal Ohio

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com