Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Protes Hong Kong: Rp 1 Miliar untuk Pemberi Informasi Pelempar Bendera China

Kompas.com - 05/08/2019, 19:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

HONG KONG, KOMPAS.com - Mantan pemimpin Hong Kong disebut menawarkan hadiah uang bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi terkait pelempar bendera China dalam aksi protes akhir pekan lalu.

Gambar yang dirilis memperlihatkan seorang pria berdandan hitam memanjat tiang bendera dan menurunkan bendera China serta membuangnya ke laut di terminal Star Ferry, Kowloon.

Harian pemerintah China Global Times dalam unggahannya di Twitter menyebut aksi tersebut berlangsung di Pelabuhan Tsim Sha Tsui Sabtu pekan lalu (3/8/2019).

Baca juga: Menolak Mundur, Pemimpin Hong Kong Sebut Aksi Unjuk Rasa Ingin Menghancurkan Kota

"Video. Tidak tahu malu dan tidak ada penghormatan sama sekali. Mereka juga melanggar peraturan yang berlaku dan menyebabkan kemacetan lalu lintas," kata Global Times.

Aksi itu membuat mantan Kepala Eksekutif Hong Kong CY Leung menawarkan uang 1 juta dollar HK, sekitar Rp 1,8 miliar, untuk pemberi informasi si pelempar bendera China.

"Aksi orang gila itu bisa memancing kebencian yang luar biasa dari seluruh bangsa," ujar Leung sebagaimana diwartakan Sky News Minggu (4/8/2019).

Polisi menyatakan mereka menahan lebih dari 20 orang dalam aksi protes di mana para demonstran menutupi terowongan utama dan menyerang kantor polisi.

Pengunjuk rasa itu dijerat dengan tuduhan berkumpul tidak sah, penyerangan, dan pelanggaran lain dalam pawai yang memang direncanakan dalam bentrokan dengan penegak hukum.

Pada akhirnya sesuai dengan kesepakatan bersama polisi, puluhan ribu pengunjuk rasa masuk ke Mong Kok, daerah perbelanjaan sibuk yang populer dengan turis di Kowloon utara.

Penegak hukum menuturkan ada demonstran yang melemparkan bom molotov, botol kaca, dan menolak untuk membubarkan diri di lokasi yang sudah disepakati.

Kemudian pada Minggu, pendemo pendukung demokrasi melakukan dua aksi protes. Pertama dilakukan di Distrik Tseung Kwan O dengan ribuan orang berkumpul.

Demonstrasi yang sudah berlangsung selama beberapa pekan dimulai ketika pemerintah mengusulkan UU Ekstradisi yang kontroversial yang mengizinkan orang Hong Kong dibawa ke China.

Saat itu, banyak orang yang beranggapan adanya peraturan itu hendak membungkam figur yang menentang kekuasaan Beijing dan mendesak untuk dihapuskan.

Demonstrasi itu kemudian meluas setelah pro-demokrasi memprotes dugaan kebrutalan dari polisi dan menyerukan adanya hak-hak demokratis yang lebih besar.

Aksi protes itu juga dilihat sebagai tes bagi Kepala Eksekutif Carrie Lam terhadap kebebasan yang diabadikan dalam aturan "satu negara, dua sistem" yang disepakati dengan Inggris 1997 silam.

Baca juga: Jelang Aksi Unjuk Rasa Baru, Polisi Hong Kong Sita Senjata dan Bahan Pembuat Bom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com