Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Mundur, Pemimpin Hong Kong Sebut Aksi Unjuk Rasa Ingin Menghancurkan Kota

Kompas.com - 05/08/2019, 16:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemerintah Hong Kong menyebut aksi para pengunjuk rasa yang telah dilancarkan selama hampir dua bulan, bertujuan untuk menghancurkan kota semi-otonom itu.

Kepala eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan bahwa aksi protes dan bentrokan yang terus terjadi antara massa pengunjuk rasa dengan aparat kepolisin telah mendorong kota Hong Kong ke dalam situasi yang berbahaya.

Lam, pada Senin (5/8/2019), kembali menggelar konferensi pers, yang pertama dalam tiga pekan terakhir, saat para aktivis pro-demokrasi meluncurkan kampanye pembangkangan sipil terhadap jaringan transportasi kota.

Lam, yang dipilih oleh komite loyalis Beijing, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur atau pun menyerah terhadap tuntutan pengunjuk rasa yang mendesak kebebasan demokratis yang lebih besar, serta untuk digelarnya penyelidikan independen terhadap kekerasan polisi terhadap massa pengunjuk rasa.

Baca juga: Ini 5 Cara China Menanggapi Unjuk Rasa dan Kerusuhan di Hong Kong

Lam justru balik mengecam tindakan para pengunjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir yang semakin keras dan konfrontatif.

"Gangguan yang begitu luas atas nama tuntutan tertentu atau gerakan yang tidak kooperatif telah secara serius merusak tatanan hukum dan ketertiban Hong Kong."

"Serta mendorong kota yang dicintai dan telah dibangun oleh kita semua ke ambang situasi yang sangat berbahaya," kata Lam.

Lam menjanjikan bakal mengambil tindakan serius terhadap gangguan dan kekerasan yang terus meluas, yang menempatkan warga Hong Kong ke dalam kecemasan.

"Pemerintah akan bertindak tegas dalam menjaga hukum dan ketertiban di Hong Kong dan demi memulihkan kepercayaan publik," ujarnya, dikutip AFP.

"Kami melihat belakangan ini, sudah jelas bahwa orang-orang dengan tidak sopan telah mengusulkan untuk 'merebut kembali Hong Kong, revolusi zaman kita'... dan menantang kedaulatan nasional negara," katanya, merujuk pada nyanyian kerap disuarakan dalam aksi unjuk rasa.

Baca juga: Jelang Aksi Unjuk Rasa Baru, Polisi Hong Kong Sita Senjata dan Bahan Pembuat Bom

"Saya berani mengatakan itu sedang mencoba untuk menjatuhkan Hong Kong, benar-benar menghancurkan kehidupan berharga lebih dari tujuh juta orang," kata Lam menegaskan.

Sementara itu, para pengunjuk rasa mengatakan mereka telah dipaksa untuk menggunakan cara-cara yang lebih keras setelah bertahun-tahun demonstrasi besar-besaran gagal menghentikan pergeseran kebebasan di kota, di bawah pemerintahan Beijing.

Massa pengunjuk rasa juga menuduh petugas kepolisian telah secara sengaja menggunakan kekerasan yang berlebih dalam menghadapi para demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com