EL PASO, KOMPAS.com - Konsult Jenderal Republik Indonesia di Houston mengimbau kepada WNI agar waspada buntut penembakan massal Texas pada Sabtu pagi waktu setempat (3/8/2019).
Seorang pemuda 21 tahun bernama Patrick Crusius menyerang Walmart El Paso yang saat itu penuh pengunjung, dan mengakibatkan 20 orang tewas dan 26 lainnya terluka.
Baca juga: Penembakan Massal di Walmart Texas, Pelaku Diduga Gunakan Senapan AK-47
Dalam pernyataan di Twitter, jumlah WNI yang berada di El Paso dan sekitarnya berjumlah 11 orang. "Berdasarkan komunikasi kami dengan simpul masyarakat, seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman," ungkap KJRI.
KJRI Houston menyampaikan duka mendalam kepada korban dan keluarga korban penembakan di El Paso. Jumlah WNI di El Paso, TX adalah 11 org. Berdasarkan komunikasi kami dgn simpul masyarakat, seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman. #NegaraMelindungi
— Indonesian Consulate (@houstonKJRI) August 4, 2019
Dalam pesan singkat kepada VOA Indonesia, KJRI Houston menegaskan kembali kicauan di Twitter bahwa sejauh ini, belum ada WNI di El Paso yang menjadi korban.
Kemudian dalam keterangan di Facebook, KJRI mengimbau kepada warga Indonesia untuk tidak mendekati lokasi penembakan massal, memantau media massa, dan mematuhi penegak hukum.
"Sekiranya diperlukan, WNI di El Paso dan sekitarnya dan menghubungi KJRI Houston +1 346 932 7284," demikian keterangan yang disampaikan KJRI di Facebook.
Crusius yang terekam membawa senapan serbu AK-47 menembaki Walmart El Paso yang saat itu tengah dipenuhi oleh sekitar 3.000 pengunjung, dengan ada yang membeli perlengkapan sekolah.
Gubernur Texas Greg Abbott dalam konferensi pers menyebut penembakan massal itu merupakan "hari paling mematikan yang pernah dalam sejarah negara bagian itu".
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal Texas Puji Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru
Crusius disebut menyerahkan diri setelah melakukan aksinya dan disebut sempat mengunggah sebuah manifesto berisi pandangan rasisnya sebelum beraksi.
Dikatakan dalam manifestonya, dia mengklaim aksinya tersebut merupakan balasan atas "invasi" yang dilakukan Hispanik ke Texas, dan menyebut imigrasi harus berakhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.