Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Rusia Tangkap Hampir 200 Orang dalam Demonstrasi Oposisi di Moskwa

Kompas.com - 03/08/2019, 21:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Polisi Rusia dilaporkan menangkap hampir 200 orang dalam demonstrasi yang dilakukan oposisi menentang pemilu tak adil di ibu kota Moskwa.

Menurut organisasi non-pemerintah OVD-Info dilansir AFP Sabtu (3/8/2019), polisi menahan 194 orang termasuk enam jurnalis dalam demonstrasi di Moskwa.

Salah satunya adalah pemimpin oposisi Lyubov Sobol yang langsung digelandang oleh aparat keamanan ketika hendak naik ke taksi untuk ikut dalam aksi.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Rusia Dilarikan ke Rumah Sakit, Dokter Sebut Ada Kemungkinan Diracun

Penangkapan massal itu berlangsung di sepanjang jalan ke pusat kota setelah pemerintah setempat tak memberikan izin untuk mengadakan aksi, dengan enam orang juga dilaporkan terluka.

Sobol, seorang pengacara dan video blogger, merupakan salah satu dari figur peserta aksi protes setelah namanya dicoret dalam daftar pemilihan lokal.

Diwartakan BBC, dia memutuskan melakukan aksi mogok makan selama 21 hari sehingga dia diyakini dalam keadaan lemah ketika polisi datang dan menangkapnya.

"Mengapa kalian menahan saya?!" teriak Sobol ketika polisi yang mengenakan polisi mengenakan perlengkapan anti-huru hara menariknya keluar dari taksi.

Otoritas menyatakan Sobol ditangkap karena melanggar peraturan tentang unjuk rasa. Pada Juli, dia juga diseret keluar dari kantor komisi pemilu lokal dalam keadaan duduk di sofa.

Berbicara kepada media independen Dozhd sebelum ditahan, dia mengatakan bahwa otoritas Rusia berusaha melakukan apa saja untuk mengintimidasi oposisi.

"Karena itu, sangatlah penting untuk datang hari ini (Sabtu) dan menunjukkan warga Moskwa tidak takut dengan provokasi dan siap melanjutkan memperjuangkan hak mereka," katanya.

Sementara dari pusat ibu kota, sejumlah polisi langsung mengepung demonstran yang kalah jumlah dengan ratusan orang didorong dari Lapangan Trubnaya.

"Saya di sini karena saya ingin semua kandidat bisa bertarung dalam pemilihan. Saya ingin ada perubahan besar. Sebab atmosfer yang ada saat ini kontrol penuh," kata seniman bernama Varvara.

Sementara Georgy Alburov dari lembaga anti-korupsi FBK berkicau di Twitter bahwa dia juga ditangkap polisi, dan mengunggah kicauannya dari dalam mobil patroli.

Aksi protes itu dipicu oleh keputusan untuk melarang sejumlah kandidat oposisi yang mendaftar dalam pemilihan Moskwa yang dihelat 8 September mendatang.

Otoritas lokal menyatakan banyak tanda tangan yang dibutuhkan oleh para kandidat itu tidak sah. Namun calon itu menyebut mereka disingkirkan karena alasan politik.

Pekan lalu, sebanyak 1.000 orang oposisi ditahan dalam demonstrasi, dan menjadi salah satu penumpasan besar yang dilakukan polisi Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Baru Keluar dari Penjara, Pemimpin Oposisi Rusia Kembali Ditahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com