Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut 3 Kali Uji Coba Senjata, Begini Tanggapan dari Presiden Trump

Kompas.com - 02/08/2019, 10:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi Korea Utara (Korut) yang tiga kali melakukan uji coba senjata dalam delapan hari terakhir.

Pada Jumat (2/8/2019), media negara tetangga Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korut melakukan uji coba "peluru" jarak dekat yang tidak teridentifikasi.

Pada dua uji coba sebelumnya yang berlangsung Rabu (31/7/2019) dan pekan lalu, Korut menembakkan dua rudal balistik jarak dekat yang kemudian menuai kecaman.

Baca juga: Korea Utara Lagi-lagi Tembakkan Peluru Jarak Pendek

Sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, Korut dilarang melangsungkan uji coba rudal balistik. Karena itu, aksinya langsung mendapat reaksi dari dunia Barat.

Namun bagi Trump yang sudah bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un sebanyak tiga kali dalam satu tahun terakhir, dia tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Saya tidak masalah. Kami akan melihat apa yang terjadi. Namun uji coba (rudal) jarak pendek adalah hal standard," kata Trump jelang ke Ohio dikutip AFP.

Kim dan Trump sepakat melanjutkan perundingan mengenai denuklirisasi ketika betemu di Zona Demiliterisasi Panmunjom. Namun agenda itu masih belum terlaksana.

Pyongyang gusar ketika mendengar rencana latihan perang AS dan Korsel, dengan para pakar meyakini uji coba itu bertujuan memberi tekanan kepada AS.

Namun uji coba yang dilakukan oleh Korut sepanjang dua pekan terakhir menurut para ahli bakal menunda negosiasi soal denuklirisasi hingga akhir 2019 ini.

Dalam keterangan Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel, negara komunis itu menembakkan peluru tak teridentifikasi pada Jumat dini hari di pesisir timur.

Korut menyebut senjata yang mereka luncurkan adalah sistem roket berpeluncur ganda berkaliber besar yang baru dikembangkan, dan diklaim bakal menjadi andalan angkatan darat.

Pyongyang sudah menyatakan bahwa uji coba yang mereka lakukan adalah peringatan bagi rencana latihan perang AS dan Korsel sekaligus penghalang negosiasi denuklirisasi.

Menurut Harry Kazianis dari Center for the National Interest, Korut masih mempunyai sejumlah "pertunjukan militer" yang bisa diperlihatkan jika uji coba dilakukan.

"Aksi ini bakal menunda pembicaraan setidaknya hingga musim gugur untuk setidaknya memungkinkan kedua belah pihak menyelamatkan muka mereka," terang Kazianis.

Baca juga: Korut Beri Peringatan Serius ke Korsel Lewat Uji Coba Rudal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com