Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Hong Kong, Berawal dari Protes UU Ekstradisi hingga Protes Anti-Triad

Kompas.com - 02/08/2019, 06:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

 

Salah satu tuntutan utama dari gerakan anti-pemerintah ini adalah mundurnya kepala eksekutif pemerintah Hong Kong. Selain juga masih menyerukan agar dihapuskannya UU Ekstradisi.

Protes Anti-Triad

Setelah lebih dari satu bulan berlalu, gelombang unjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong masih terus berlangsung.

Memasuki akhir Juli, situasi kembali memanas dengan aksi unjuk rasa mulai kerap berujung bentrokan dengan aparat keamanan.

Baca juga: Situasi Hong Kong Memanas, Polisi Larang Aksi Protes Menentang Triad

Salah satu insiden yang membawa peningkatan ketegangan cukup signifikan adalah saat sekelompok massa pengunjuk rasa mendapat serangan dari kelompok pria tak dikenal.

Insiden itu terjadi di stasiun MRT di distrik Yuen Long, pada Minggu (21/7/2019), saat sekelompok pria berkaus putih dan bermasker mulai menyerang massa pengunjuk rasa yang berada di stasiun dan di dalam kereta.

Sebanyak 45 orang dilaporkan terluka hingga harus dirawat di rumah sakit.

Kecaman datang saat aparat keamanan dinilai lambat merespon aksi penyerangan, bahkan tidak ada tersangka penyerangan yang ditahan.

Muncul anggapan bahwa pelaku penyerangan adalah kelompok kriminal atau triad yang pro-pemerintah.

Insiden itu akhirnya memicu dilakukannya aksi protes anti-triad, di mana massa pengunjuk rasa menggelar aksi di Yuen Long, menuntut dilakukannya penindakan terhadap pelaku penyerangan.

Aksi protes anti-triad tersebut berakhir bentrok dan puluhan pengunjuk rasa ditahan dan diancam hukuman penjara.

Baca juga: Unjuk Rasa Anti-Triad di Hong Kong Berakhir Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com