Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diperingatkan Korut, Latihan Perang AS dan Korsel Jalan Terus

Kompas.com - 01/08/2019, 11:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyatakan, latihan perang dengan Korea Selatan (Korsel) bakal tetap berlangsung meski sudah mendapat peringatan dari Korea Utara (Korut).

Konfirmasi dari latihan militer gabungan itu terjadi setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik dan menjadi "peringatan bagi si penghasut perang".

Baca juga: Latihan Perang AS-Korsel Bisa Ancam Pembicaraan Denuklirisasi Korea Utara

Selain itu, Korut juga memperingatkan bahwa latihan perang itu juga bisa menurunkan perundingan dengan AS di tengah negosiasi untuk melakukan denuklirisasi.

"Tidak ada pergantian dari latihan militer yang sudah direncanakan," ujar salah satu pejabat anonim Pentagon sebagaimana diwartakan AFP Kamis (1/8/2019).

Pejabat itu mengatakan, mereka mempunyai dua gol. Yang pertama yakni memberikan ruang sebanyak mungkin bagi para diplomat dalam melakukan diplomasi.

"Dan kedua kemudian adalah membantu menciptakan lingkungan yang kondusif ketika mereka melanjutkan perundingan, yang tentu kami harapkan," kata pejabat itu.

Washington saat ini menempatkan sekitar 30.000 tentara di Korsel untuk memberikan perlindungan bagi Seoul sejak Persng Korea yang berlangsung 1950-1953 silam.

Latihan perang yang digelar setiap tahun antara Korsel dan AS disikapi dengan marah oleh Korut karena menganggapnya sebagai persiapan menyerang wilayahnya.

Pada Kamis pekan lalu (25/7/2019), Pyongyang menembakkan dua rudal balistik yang kemudian dengan peluncuran dua misil lain pada Rabu kemarin (31/7/2019).

Rudal yang diujicobakan pada pekan lalu bisa terbang sejauh 700 kilometer dan juga bisa mencapai ketinggian hingga 50 kilometer jika dibandingkan peluncuran kemarin.

Dua peluncuran tersebut diawasi langsung oleh Pemimpin Kim Jong Un. Kim menyatakan kepuasan dan apresiasi tinggi baik kepada ilmuwan maupun para teknisi.

"Pemimpin Kim beberapa kali menyampaikan kepuasan dan apresiasi tinggi kepada ilmu pengetahuan pertahanan dan teknisi karena berhasil menciptakan sistem roket yang indah," ulas KCNA.

Jika merujuk kepada resolusi yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, negara komunis itu dilarang untuk melakukan uji coba selevel rudal balistik.

Baca juga: Buntut AS Sepakat Jual Senjata Rp 30 Triliun ke Taiwan, China Umumkan Latihan Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com