KOMPAS.com - Hari ini 83 tahun lalu, tepatnya 1 Agustus 1936, Jerman menjadi tuan rumah Olimpiade XI.
Saat itu, pelaksanaan ajang olahraga ini diadakan dalam suasana tegang dan penuh dengan muatan politik.
Acara olahraga terbesar di dunia ini diadakan pada 1-16 Agustus 1936.
Berlin sebenarnya pernah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade tahun 1916, namun dibatalkan karena meletusnya Perang Dunia I.
Kesempatan Berlin menjadi tuan rumah datang saat pihak penyelenggara saat itu memilih Jerman sebagai lokasi pertandingan.
Pesta olahraga akbar ini diikuti dengan berbagai intrik. Kebijakan Nazi yang masih melanggengkan rasisme membuat banyak orang akhirnya memboikot Olimpiade 1936.
Sebelumnya, Hitler kurang menyukai gagasan untuk menjadikan Jerman sebagai tuan rumah Olimpiade.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pendaki Italia Mencapai Puncak K2 di Himalaya
Namun, sikapnya berubah saat melihat kesempatan untuk mempromosikan pemerintahan dan cita-citanya akan supremasi rasial dan gerakan anti-semit.
Melansir ABC, pesta olahraga di Berlin tercatat sebagai "Olimpiade Nazi. Gelaran olahraga ini disebut paling memalukan sepanjang sejarah.
Obsesi Nazi akan keunggulan ras Arya membuat koran resminya, Völkischer Beobachter, saat itu mengeluarkan propaganda bahwa membiarkan atlet kulit hitam bertanding adalah hal yang memalukan.
Bahkan, Komite Olimpiade Nasional Jerman membujuk Hitler untuk menyetujui adanya pertandingan di Berlin, dengan ajakan bahwa pertandingan yang diikuti oleh atlet dari ras non-Arya bisa digunakan untuk menguntungkan Jerman.
"Dua pelari kulit hitam melawan yang terkuat dari ras kulit putih," demikian penggalan salah satu komentator pertandingan waktu itu.
Selain itu, Olimpiade 1936 diwarnai pelarangan keikutsertaan atlet-atlet Yahudi untuk berkompetisi di Jerman.
Menurut Britannica, larangan ini dikeluarkan karena khawatir akan terjadi boikot massal.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Final Piala Dunia Pertama Digelar di Uruguay
Pihak komite penyelenggaran akhirnya menekan Pemerintah Jerman dan meminta jaminan bahwa para atlet Yahudi memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari tim olimpiade.