Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidatonya Diganggu Seekor Lalat, Duterte Salahkan Gereja Katolik

Kompas.com - 31/07/2019, 13:09 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal kerap mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, sehingga terkadang sulit membedakan apakah yang disampaikannya serius atau bercanda.

Seperti saat Duterte sedang menyampaikan pidatonya di sebuah sekolah di Manila, pada Selasa (30/7/2019), dan seekor lalat terbang di sekitar kepala presiden, hinggap di dahi dan pipinya.

Duterte pun mengibaskan tangannya dengan maksud mengusir serangga terbang itu dari wajahnya, meski upayanya seolah sia-sia.

Kesal dengan lalat yang terus mengganggunya, Duterte pun bercanda dengan menyebut serangga itu adalah suruhan dari pihak gereja Katolik.

Baca juga: Duterte Ancam Bakal Penjarakan Pihak yang Coba Memakzulkan Dirinya

"Saya sudah lama berselisih dengan para pastor," ujar presiden berusia 74 tahun itu.

"Lalat ini menerima perintah dari mereka. Lalat ini sudah mengikuti saya selama beberapa waktu," tambahnya, yang langsung disambut tawa para hadirin.

Duterte lantas menyumpahi lalat itu saat gagal menjentikkannya dengan jari setelah serangga itu hingga di mikrofon.

"Tunggu sampai saya selesai berpidato, saya akan menghancurkanmu dengan naskah ini," kecamnya.

Sebelumnya, Duterte menyebut ajaran agama gereja Katolik tak masuk akal dan tidak bisa diterima akal sehat.

"Saya percaya Tuhan. Saya hanya tidak ingin dibebani dengan agama," ujarnya.

Presiden Filipina itu memiliki sejarah mengkritik pihak gereja Katolik, yang dianut sekitar 80 persen dari total 100 juta penduduk di negara itu.

Tahun lalu, Duterte juga telah membuat marah para pemimpin gereja dengan menyerang versi Alkitab tentang penciptaan manusia dan menyebut Tuhan dengan kata 'bodoh'.

Baca juga: Duterte Minta Terapkan Lagi Hukuman Mati bagi Pengedar Narkoba dan Perampok

Pihak Gereja telah kritis terhadap kebijakannya, termasuk dalam perang anti-narkotika yang telah menewaskan ribuan orang dan keputusannya mengembalikan pemberlakuan hukuman mati.

Insiden lalat pada Selasa lalu bukan pertama kalinya seekor serangga mengganggu pidato publiknya.

Pada Mei lalu, seekor kecoak merangkak naik ke kemeja Duterte saat dia berbicara dalam sebuah kampanye menjelang pemilihan kongres.

Duterte pun bercanda dengan mengatakan bahwa serangga tersebut milik oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com