Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Kerusuhan Penjara Brasil Diduga Bermain Sepak Bola Pakai Kepala Napi yang Dipenggal

Kompas.com - 31/07/2019, 12:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BELEM, KOMPAS.com - Kejadian mengerikan terjadi ketika pelaku kerusuhan penjara di Brasil diduga bermain sepak bola menggunakan kepala napi yang dipenggal.

Dalam video yang dipublikasikan Daily Mirror Selasa (30/7/2019), sekitar enam tahanan berkumpul di atap Penjara Altamira dalam kerusuhan yang berlangsung selama lima jam.

Terdapat 57 napi yang tewas, dengan 16 di antaranya dipenggal, dalam kerusuhan yang terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat tatkala napi sarapan.

Baca juga: Kerusuhan di Penjara Altamira Brasil, 16 Napi Dipenggal

Dua geng kriminal yang menjadi rival dituduh sebagai penyebab kerusuhan, dengan salah satu kelompok datang mengunci sel kelompok rival, dan menyulut api.

Otoritas penjara Negara Bagian Para menyatakan dikutip Fox News, yang memicu kebakaran adalah pemimpin kelompok bernama Comando Classe A.

Mereka sengaja membakar blok tempat rival mereka, geng Comando Vermelho, demi mencegah polisi yang dikerahkan memadamkan kericuhan sampai di lokasi.

Dilaporkan dua sipir penjara sempat disandera oleh salah satu kelompok yang bertikai. Namun, mereka segera dilepaskan. Selain itu, tidak ada staf penjara yang terluka.

"Ini adalah serangan yang sudah disengaja," kata Kepala Penjara Para Jarbas Vasconcelos dalam konferensi pers. Dia menuturkan aksi hanyalah pertikaian antar-geng.

"Tujuannya bukanlah aksi protes maupun pemberontakan terhadap sistem penjara," paparnya. Pihak berwajib masih menentukan siapa dalang serangan itu.

Dilansir AFP, sebanyak 46 anggota geng yang terlibat dalam kerusuhan itu, 16 di antaranya adalah pemimpinnya, dipindahkan ke penjara federal atau fasilitas hukuman lain.

Brasil merupakan negara dengan populasi napi terbesar di dunia. Yakni berjumlah 704.000. Namun, kapasitas penjara hanyalah 416.000, atau mungkin kurang.

Kondisi itu membuat sel menjadi penuh sesak, kondisinya tak manusiawi, dan terus menciptakan kerusuhan. Pada Mei misalnya. 55 orang tewas di Negara Bagian Amazonas.

Sebanyak 15 tahanan di antaranya ditemukan di satu bagian penjara. Kebanyakan dari mereka dicekik atau ditusuk menggunakan sikat gigi yang dipertajam.

Kemudian 40 jenazah ditemukan di bagian lain lembaga pemasyarakatan itu keesokan harinya di mana para korban dilaporkan tewas akibat sesak napas.

Kemudian pada Januari 2017, sebanyak 150 napi terbunuh dalam tiga pekan kerusuhan di beberapa penjara setelah anggota dari dua kartel narkoba besar Brasil bertikai.

Fakta itu ditambah dengan jumlah sipir yang tidak sebanding dengan para napi. Serta ada petugas penjara yang disebut menjalani kesepakatan bisnis dengan tahanan.

Baca juga: Napi ISIS Picu Kerusuhan di Penjara Tajikistan, 32 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com