Namun, ternyata orang-orang itu kemudian menuduh satu sama lain menyabotase rencana yang disepakati untuk mencapai puncak pertama.
Compagnoni, seperti diberitakan The Telegraph, menuduh Bonatti menyedot sebagian oksigen di dalam tangki, menyebabkan dia dan Lacedelli kehabisan tenaga pada saat kritis dalam perjalanan mereka ke puncak.
Sementara Bonetti di sisi lain menuduh Compagnoni memindahkan kamp mereka ke lokasi yang lebih tinggi dari yang disepakati.
Menurut Bonatti, hal ini memaksa dia dan Mahdi yang dalam keadaan kelelahan untuk turun dan meninggalkan tabung oksigen di tempat tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Laporan Penampakan UFO untuk Kali Pertama
Menjawab tuduhan itu, Compagnie menuturkan, ia memindahkan tenda untuk menghindari sérac atau punggungan es yang menggantung.
Menjelang sore hari, keduanya berhasil mencapai puncak dengan kondisi minimal. Selama setengah jam mereka mengambil foto.
Dua di antaranya --satu menunjukkan Compagnoni dengan masker yang masih di wajahnya, sedangkan Lacedelli berpose tanpa masker.
Sepanjang perjalanan, Compagnoni kehilangan beberapa jari serta terserang radang dingin. Namun, itu sebanding dengan penghargaan yang diterima oleh keduanya.
Mereka disambut sebagai pahlawan nasional. Bahkan dalam perayaan keberhasilan pendakian tersebut, banyak tokoh penting dan pahlawan Italia yang turut diundang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.