Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/07/2019, 06:34 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan sejumlah "peluru tak dikenal" beberapa hari setelah diketahui meluncurkan dua rudal balistik.

Pernyataan itu diungkapkan pejabat Korea Selatan (Korsel) setelah Korut melontarkan peringatan atas rencana latihan perang Korsel dengan Amerika Serikat (AS).

Dilansir AFP Rabu (31/7/2019), pejabat dari Kantor Staf Gabungan Korsel berkata, peluru asing itu ditembakkan dari area Wonsan yang berlokasi di pesisir timur Korea Utara.

Baca juga: Kim Jong Un Awasi Peluncuran Rudal Tipe Baru Korea Utara

"Saat ini, kami masih belum bisa memberikan keterangan seberapa jauh benda itu terbang sembari menganalisis untuk menyiapkan langkah lanjutan," katanya.

Belum ada tanggapan resmi dari Korut. Kabar ini muncul enam hari setelah Pemimpin Kim Jong Un mengawasi langsung jalannya peluncuran rudal balistik.

Pengawasan itu muncul meski Kim sudah melangsungkan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di zona demiliterisasi Panmunjom pada Juni lalu.

Baik Korea Utara dan AS terlibat dalam proses diplomatik panjang soal penyerahan senjata nuklir dan rudal balistik di mana dua pemimpin bertemu dalam setahun terakhir.

Pyongyang terus menentang sanksi dan isolasi yang mereka dapatkan buntut program senjata yang dikembangkan. Meski begitu, mereka juga bisa menempatkan diri dalam negosiasi.

Kim dan Trump sepakat melanjutkan perundingan denuklirisasi ketika keduanya bertemu di Panmunjom bulan lalu. Namun, negosiasi itu masih belum terjadi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tidak membahas peluncuran peluru asing itu. Namun dia menyatakan perundingan bakal segera terjadi sebelum terlalu lama jedanya.

Harry Kazianis dari Center for the National Interest in Washington berujar, kabar peluncuran itu merupakan peringatan agar Korsel dan AS tak melakukan latihan perang.

Dia memprediksi Korea Utara bakal kembali melaksanakan uji coba senjata sebelum latihan dimulai Agustus mendatang, dan melakukannya lagi setelahnya.

"Pertanyaannya, apakah Kim berani melakukan uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM), atau mungkin rudal jarak jauh, yang bisa menghantam AS?" kata Kazianis.

Baca juga: Pamer Kapal Selam dan Rudal Terbaru, Apa Tujuan Korea Utara?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke