Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Anwar, Azmin Serukan Agar Mahathir Tak Mundur dari Jabatan PM Malaysia

Kompas.com - 30/07/2019, 18:08 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Perselisihan antara Menteri Ekonomi Malaysia Azmin Ali dengan anggota Dewan Rakyat Anwar Ibrahim kembali meruncing.

Hal tersebut menyusul komentar Azmin yang mendukung seruan agar Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tidak mundur di pertengahan pemerintahannya dan merampungkan masa jabatannya.

"Saya menyambut baik seruan Presiden Partai Islam Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang bahwa oposisi PAS dan UMNO akan memberikan dukungan penuh kepada Tun Dr Mahathir untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai perdana menteri."

"Kepemimpinan Tun diperlukan demi menjamin kestabilan dan konsistensi kebijakan pemerintah untuk merangsang investasi, menciptakan peluang kerja dan kemakmuran bagi semua," tulis Azmin di laman akun Facebook-nya.

Komentar Azmin itu tak pelak langsung memicu kemarahan dari loyalis Anwar, seperti dikabarkan The New Straits Times, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Perebutan Posisi Suksesor PM Malaysia, Mahathir Serukan Anwar dan Azmin Berdamai

Salah satunya datang dari Mohd Yahya Mat Sahri, yang juga menjabat sebagai ketua koalisi untuk daerah Tanjung Karang, yang menyebut Azmin sedang tidak bisa berpikir jernih.

"Azmin sebaiknya mengambil cuti. Jelas dia sedang tidak sehat dan tidak dapat berpikir jernih," ucap Yahya.

Yahya juga mendesak politisi berusia 54 tahun itu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri maupun posisi deputi presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Diketahui sebelumnya, Koalisi Pakatan Harapan yang berkuasa telah sepakat bahwa PM Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah dua tahun menjabat pada bulan Mei tahun 2020 mendatang.

Namun ketidakpastian mulai menyelimuti rencana transisi kekuasaan tersebut, setelah bulan lalu perdana menteri berusia 94 tahun itu menyatakan rencana untuk tetap menjabat hingga tiga tahun.

Situasi itu diperburuk dengan desas-desus yang menyatakan bahwa Mahathir lebih menginginkan Azmin sebagai suksesornya.

Baca juga: Antara Anwar Ibrahim atau Azmin Ali, Mahathir Pilih Siapa?

Persaingan antara Anwar dan Azmin yang notabene adalah sahabat dekat serta mantan mentor politik dan anak didikan politik itu telah menyebabkan perpecahan di internal PKR.

Ketegangan memuncak setelah beredarnya video skandal seks pasangan gay yang disebut-sebut melibatkan Azmin. Tuduhan itu pun langsung dibantah Azmin dan diperkuat hasil investigasi polisi yang memastikan Azmin tidak terlibat.

Akan tetapi, perpecahan terlanjut terjadi di tengah rumor bahwa kubu Anwar adalah dalang di balik video yang menurut Azmin merupakan upaya jahat untuk menghancurkan karir politiknya.

Anwar telah membantah keras bahwa dia dan pendukungnya terlibat. Anggota parlemen dari Port Dickson itu juga menekankan bahwa Azmin bukan pesaingnya dan dia memiliki jumlah dukungan cukup dari partai koalisi untuk menggantikan Mahathir.

Terakhir, beredar rumor bahwa Azmin dan pendukungnya berencana mengundurkan diri massal dengan untuk bergabung dengan partai oposisi Gerakan.

Rumor ini telah dibantah oleh kedua kubu baik Anwar dan Azmin.

Baca juga: Mahathir: Saya Tak Akan Menjabat Jadi PM Malaysia Lebih dari 3 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com