ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Pemerintah Etiopia mengklaim telah menciptakan rekor dunia dengan menanam 350 juta batang pohon dalam upaya menangkal perubahan iklim.
Kampanye penanaman pohon itu dipimpin langsung Perdana Menteri Abiy Ahmed dengan sejumlah kantor pemerintah tutup demi memberi kesempatan PNS di sana ikut terlibat.
Baca juga: Suka Duka Pemadam Karhutla, Memanjat Pohon hingga Bermalam di Hutan
Dilansir BBC Senin (29/7/2019), data PBB mengungkapkan kawasan hutan di Etiopia menyusut drastis dari awalnya 35 persen 100 tahun silam menjadi hanya empat persen di dekade 2000-an.
Penanaman pohon itu merupakan bagian dari Inisiatif "Warisan Hijau" Nasional yang menargetkan empat miliar batang pohon ditanam sepanjang musim panas ini.
Kebijakan itu meminta setiap warga untuk menanam setidaknya 40 bibit pohon dengan kampanye dilaksanakan di 1.000 titik. Kemudian dilakukan penghitungan berapa yang sudah ditanam.
Menteri Inovasi dan Teknologi Getahun Mekuria di Twitter menyatakan, hingga penghitungan yang dilakukan Senin sore waktu setempat, terdapat 353 juta pohon yang ditanam.
BREAKING NEWS!!
— Dr.-Ing. Getahun Mekuria (@DrGetahun) July 29, 2019
ETHIOPIA PLANTED
353,633,660 TREE SEEDLINGS IN 12Hours#GreenLegacyEthiopia#PMOEthiopia pic.twitter.com/TewfqNzXMN
Diberitakan The Guardian, rekor dunia terdahulu yang diakui adalah ketika India mengerahkan 800.000 relawan dan menanam 50 juta pohon pada 2016.
Dr Dan Ridley-Ellis dari Universitas Edinburg Napier mengatakan, pohon tak hanya membantu perubahan iklim dengan mengisap karbon dioksida di udara.
"Namun juga sangat membantu dalam memerangi degradasi dan desertifikasi tanah. Utamanya di negara kering. Mereka juga menyediakan makanan, tempat berteduh, hingga obat," paparnya.
Acara penanaman pohon itu selain dihadiri oleh staf dari PBB, terdapat perwakilan negara asing baik dari Uni Afrika maupun benua lain yang ambil bagian.
Meski begitu, terdapat kritik yang menyebut kampanye tersebut hanya merupakan upaya pengalihan Ahmed atas tantangan yang sedang dihadapi pemerintahannya.
Para kritikus merujuk kepada konflik etnis yang menyebabkan sekitar 2,5 juta warga Etiopia mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Baca juga: Di Istana Bogor, Jokowi Ajak Pangeran Abu Dhabi Tanam Pohon Damar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.