Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Penjara Altamira Brasil, 16 Napi Dipenggal

Kompas.com - 30/07/2019, 07:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Sky News

BELEM, KOMPAS.com - Kerusuhan yang berlangsung selama lima jam dilaporkan terjadi di Penjara Altamira di Negara Bagian Para, Brasil, dengan 16 napi dipenggal.

Kepala penjara Para Jarbas Vasconcelos berkata, kericuhan itu dipicu oleh dua geng kriminal ketika mereka hendak sarapan pagi pukul 07.00 waktu setempat.

Diberitakan Sky News dan BBC Senin (29/7/2019), total 52 orang tewas dengan 16 di antaranya dipenggal, dengan sisanya sesak napas setelah para napi membakar salah satu bagian penjara.

Baca juga: Kerusuhan Penjara di Tajikistan, Sedikitnya 20 Narapidana Tewas

Dalam konferensi pers, Vasconcelos menjelaskan para tahanan menyalakan api agar otoritas yang dikerahkan untuk memadamkan kerusuhan tidak bisa masuk.

Api itu dinyalakan oleh anggota geng Comando Classe A (CCA) di sel yang dihuni kelompok rival, Comando Vermelho (Komando Merah) dan baru berakhir siang hari.

Api dengan cepat menyebar dikarenakan struktur penjara sehingga banyak napi yang tewas akibat sesak napas. Korban bisa saja bertambah karena pencarian saat ini tengah digelar.

Tidak ada korban dari staf penjara meski dua sipir dilaporkan disandera. Mereka segera dibebaskan dari tujuan napi adalah menyerang rival alih-alih menahan petugas penjara.

Berdasarkan pemberitaan Globo.com, penjara Altamira sebenarnya hanya bisa menampung sekitar 200 napi. Namun, saat ini penuh sesak dengan kehadiran 311 tahanan.

Brasil merupakan negara dengan populasi napi terbesar di dunia. Yakni berjumlah 704.000. Namun, kapasitas penjara hanyalah 416.000, atau mungkin kurang.

Kondisi itu membuat sel menjadi penuh sesak, kondisinya tak manusiawi, dan terus menciptakan kerusuhan. Pada Mei misalnya. 55 orang tewas di Negara Bagian Amazonas.

Sebanyak 15 tahanan di antaranya ditemukan di satu bagian penjara. Kebanyakan dari mereka dicekik atau ditusuk menggunakan sikat gigi yang dipertajam.

Kemudian 40 jenazah ditemukan di bagian lain lembaga pemasyarakatan itu keesokan harinya di mana para korban dilaporkan tewas akibat sesak napas.

Kemudian pada Januari 2017, sebanyak 150 napi terbunuh dalam tiga pekan kerusuhan di beberapa penjara setelah anggota dari dua kartel narkoba besar Brasil bertikai.

Fakta itu ditambah dengan jumlah sipir yang tidak sebanding dengan para napi. Serta ada petugas penjara yang disebut menjalani kesepakatan bisnis dengan tahanan.

Presiden dari sayap kanan Jair Bolsonaro sebelumnya sempat berjanji bakal mengambil kendali penuh atas penjara, dan membangun penjara lain agar tidak penuh kapasitasnya.

Baca juga: Napi ISIS Picu Kerusuhan di Penjara Tajikistan, 32 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com